SELAYANG PANDANG PERBANKAN SYARIAH
Oleh : Andi Wanda Vebriana Aulia
Perbankan syariah sebagai system alternative perbankan
yang pertama kali tumbuh di Indonesia pada tahun 1992 seiring dengan berdirinya
Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Pada pengembangan
perbankan syariah problematika yang acap kali dihadapi ialah kurangnya Sumber
Daya Insani yang cakap dalam pengelolaannya. Mayoritas bank syariah di
Indonesia masih digerakkan oleh sumber daya manusia (SDM) yang memiliki latar
belakang pendidikan manajemen perbankan konvensional. Hal ini akan berimplikasi
langsung terhadap terhambatnya proses literasi tentang perbankan syariah kepada
masyarakat awam yang tentu berkorelasi terhadap rendahnya minat masyarakat
dalam menggunakan instrument jasa perbankan syariah. Itu sebabnya hingga akhir
tahun 2013 market share bank syariah
Indonesia baru menyentuh angka 4,93%.
Berangkat dari latar belakang di atas maka Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) sebagai pusat pengembangan peradaban
Islam mencoba untuk menjawab tantangan tersebut dengan membuka program studi
baru bernama Perbankan Syariah yang diharapkan akan menjadi Kawah Cendradimuka
tempat penggembleng calon-calon bakir syariah di masa depan. Niat baik tersebut
ternyata mendapat respon positif dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Islam
Kementrian Agama Republik Indonesia Nomor 4624 tahun 2015 tentang Izin
Penyelenggaraan Program Studi pada Program Sarjana UIN Alauddin Makassar yang
sekaligus merupakan landasan hokum berdirinya Prodi Perbankan Syariah. Maka
pada tanggal 13 Agustus 2015 Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar resmi berdiri dengan dinahkodai pertama kali
oleh Dr. Amiruddin, K. M.E.I selaku Ketua Prodi didampingi oleh Ismawati, SE.,
M.Si sebagai Sekertaris Prodi.
Prodi Perbankan Syariah ini diharapkan mampu melahirkan
lulusan-lulusan yang dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pengembangan
industri serta literasi perbankan syariah di Indonesia yang selaras dengan visi
prodi “Menghasilkan Tenaga Profesional di Bidang Manajemen Keuangan dan
Perbankan Syariah yang Unggul dan Berperadaban”. Latar belakang berdirinya HMJ Perbankan
Syariah dikarenakan permintaan dari Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. selaku dekan,
waktu itu ia menghimbau kepada jurusan Perbankan Syariah bahwa perlu diadakan
lembaga-lembaga, sebagai wadah untuk mahasiswa perbankan syariah dalam
penyaluran minat dan bakatnya, menyalurkan kreatifitasnya dalam berlembaga
maupun dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi maupun perbankan
syariah.
Nama-Nama Ketua HMJ Perbankan Syariah dan tahun
jabatannya yaitu:
1.
Andi Ridhoyatul Khair (2017)
2.
Riskiana Musfika (2018)
3.
Alvian Arivin (2018)
4.
Fakhri Mahendra S (2019)
5.
Mujiburrahman (2020)
6.
Rezki Rahim (2021)
Andi
Ridhoyatul Khair merupakan ketua pertama Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan
syariah pada tahun 2016 dan yang menjadi
pengurus pada masa jabatannya adalah semua mahasiswa perbankan pada saat itu.
Pada masa jabatannya, tidak terlalu banyak program kerja yang di laksanakan. Namun
menjadi pelopor pertama Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah masa jabatannya berakhir
pada bulan Desember 2017.
Lalu diadakan kembali pemilihan ketua HMJ baru yang
ditunjuk langsung oleh ketua jurusan karena HMJ belum diakui secara administratif
di fakultas. Dan ketua yang dipilih oleh ketua jurusan adalah Riskiana Mufika,
ia menjadi ketua HMJ ke-2 masa jabatannya berlangsung dari bulan Januari hingga
bulan Mei tahun 2018, pada masa jabatannya pernah melakukan Latihan
Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) pada angkatan 2017 di bulan April tahun 2018.
Jelang beberapa bulan kepengurusan yang di pimpin oleh Riskiana Musfika ia mengundurkan diri karena sakit selama
beberapa bulan dan masa jabatannya dilanjutkan oleh Alvian Arfan. Di masa
jabatan Alvian arvan sempat mengadakan kuliah umum nasional maupun seminar
nasional dengan mendatangkan bapak Dr. Adiwarma Karim yang merupakan pakar
ekonomi syariah. Masa jabatannya
berakhir di bulan Desember 2018.
Selanjutnya diadakan pemilihan ketua HMJ pada bulan
Desember tahun 2018, Fakhri Mahendra S. terpilih sebagai ketua HMJ dan menjadi
ketua pertama yang di akui seraca administratif oleh fakultas. Pada bulan
Januari ia mulai melakukan rapat kerja
dan memulai masa amanah sampai bulan desember. Pada masa jabatannya ia
melakukan 2 kali Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) yaitu angkatan 2018 di
bulan maret tahun 2019 dan angkatan 2019 di bulan November tahun 2019. Dimasa
kepengurusan Fahri Mahendra S. sempat mengadakan kuliah Internasional dengan
mendatangkan seorang Guru Besar Timur Tengah untuk pertama kalinya dan di
kepengurusannya diadakan Musyawarah Besar namun di perbankan syariah dikenal
dengan nama MUMAS (Musyawarah Masyarakat) untuk pertama kalinya.
Di MUMAS tersebut terpilih Mujiburrahman sebagai formatur
ketua HMJ ke-5. Ia menjabat dibulan Januari hingga Desember tahun 2019. Dimasa
jabatannya tidak ada kegiatan LKM dikarenakan pada saat itu Indonesia terpapar
pandemic Covid-19. Serta banyak program kerjanya diadakan secara online. Namun
ia sukses mengadakan Baksos angkatan 2019 dan mengadakan Mumas ke-2.
Pada Mumas ke-2 diadakan pemilihan HMJ ke-6 dan Rezky
Rahim terpilih sebagai formatur pada
saat itu. Di masa kepengurusan Rezky Rahim semua program kerja dilakukan secara
semi offline, dan sukses mengadakan LKM angkatan 2020. Pada kepengurusan Rezky
Rahim terjadi pergantian logo perbankan syariah yang didesain langsung oleh
Annisa Fitri, S.E., M. Silmi Kappa, Andi Baso Pallawalipu dan Fauzan Al Rafi.
Serta untuk di pengurusan Rezky Rahim pertama kalinya diresmikan lagu Mars
Perbankan Syariah dan sukses melaksanakan milad Himpunan Mahasiswa Perbankan
Syariah secara meriah. Ia juga sukses melaksanakan Mumas dan masa kepengurusannya
berakhir pada desember 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar