Rabu, 11 Desember 2024

MEWUJUDKAN PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI PILAR UTAMA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI BERKELANJUTAN



     Pada dasarnya perbankan Syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan prinsip syariah. Suatu perbankan dikatakan sebagai perbankan syariah karena mengacu pada prinsip syariah yang mengatur perjanjian berdasarkan hukum Islam. Dalam hukum Islam, yang menjadi sumber hukum adalah hanya al-Quran dan Sunnah. Perbankan syariah memiliki dua bentuk usaha, yaitu bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS). Kedua jenis usaha ini memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Peran Perbankan Syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan eksistensi perkembangan ekonomi syariah. Lahirnya perbankan syariah juga bukan hanya sebagai alternatif terhadap perkembangan perekonomian riba saat ini, melainkan hadir sebagai solusi dalam memberantas praktek ribawi perekonomian umat dengan prinsip-prinsipnya yang menjunjung tinggi keadilan, transparansi, dan kemaslahatan umat, memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam era globalisasi yang penuh tantangan, sistem keuangan konvensional seringkali dikritik karena memicu ketidaksetaraan dan krisis ekonomi. Di sinilah peran Perbankan Syariah semakin relevan. Perbankan syariah berlandaskan prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun) yang merupakan salah satu prinsip syariah Islam. Prinsip-prinsip syariah Islam lainnya yang dianut oleh perbankan syariah adalah:
1. Universalisme (alamiyah)
2. Kemaslahatan (maslahah)
3. Tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, dan obyek yang haram
    risiko penyalahgunaan dana dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Adapun dalam mewujudkan perbankan syariah sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan merupakan langkah strategis yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas dan kesejahteraan ekonomi. Perbankan syariah tidak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga pada keseimbangan sosial dan lingkungan, yang sejalan dengan prinsip ekonomi berkelanjutan. Berikut beberapa pendekatan yang dapat ditempuh untuk mewujudkannya:
1. Pemahaman dan Edukasi tentang Perbankan Syariah
Salah satu langkah penting adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prinsip dasar perbankan syariah, yang mengutamakan keadilan, transparansi, serta menghindari unsur riba, gharar, dan maisir. Dengan peningkatan literasi keuangan syariah, masyarakat lebih dapat memahami manfaat perbankan syariah bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Inovasi Produk Perbankan Syariah
Perbankan syariah perlu mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mendukung kegiatan ekonomi berkelanjutan, seperti pembiayaan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), proyek energi terbarukan, serta sektor-sektor yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial. Produk seperti sukuk hijau atau green bonds juga dapat menjadi sarana untuk mendanai proyek-proyek yang ramah lingkungan.
3. Peningkatan Infrastruktur Keuangan Syariah
Untuk memastikan perbankan syariah dapat berkembang dengan optimal, perlu adanya peningkatan infrastruktur yang mendukung, baik dari sisi regulasi, teknologi, maupun lembaga keuangan pendukung lainnya. Hal ini termasuk memperkuat sistem pembayaran syariah, memperluas jaringan cabang bank syariah, dan memastikan adanya perlindungan hukum yang jelas bagi nasabah.
4. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Internasional
Pemerintah perlu mendukung perkembangan perbankan syariah melalui kebijakan yang memfasilitasi integrasi sektor ini dengan sistem keuangan global. Kolaborasi antara bank syariah, lembaga internasional, serta organisasi yang berfokus pada keberlanjutan dapat mempercepat pencapaian tujuan ekonomi berkelanjutan.
5. Penerapan Prinsip ESG dalam Perbankan Syariah
Perbankan syariah dapat lebih memperkuat perannya dalam pembangunan berkelanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Ini tidak hanya mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), tetapi juga membuka peluang investasi dalam proyek-proyek yang mengedepankan keberlanjutan sosial dan lingkungan.
6. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Bank syariah dapat menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi rakyat dengan memberikan akses pembiayaan yang adil dan mudah bagi sektor-sektor produktif, seperti pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Ini akan memperkuat ketahanan ekonomi domestik serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
7. Penyuluhan dan Pengembangan Kapasitas SDM
Membangun kapasitas sumber daya manusia dalam industri perbankan syariah juga sangat penting. Melalui pelatihan dan sertifikasi, tenaga profesional di sektor ini akan lebih siap dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip syariah dengan inovasi keuangan modern.
Secara keseluruhan, perbankan syariah memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam ekonomi berkelanjutan, dengan mendasarkan operasionalnya pada prinsip keadilan, keseimbangan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, perbankan syariah dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

     Meskipun memiliki potensi besar, Perbankan Syariah masih menghadapi beberapa tantangan, Adapun tantangan dan solusi yang di jelaskan oleh kaka pemateri pada kajian umum tadi malam seperti:
1.Kurangnya kesadaran masyarakat: Masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep dan manfaat Perbankan Syariah.
2.Regulasi yang belum optimal: Kerangka regulasi yang mendukung pengembangan Perbankan Syariah perlu terus ditingkatkan.
3.Keterbatasan produk dan layanan: Perbankan Syariah perlu terus mengembangkan produk dan layanan yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, regulator, pelaku industri, dan masyarakat. Beberapa solusi yang dapat dilakukan antara lain:
1.Sosialisasi dan edukasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Perbankan Syariah melalui berbagai media dan program edukasi.
2.Penguatan regulasi: Menyempurnakan kerangka regulasi yang mendukung pengembangan Perbankan Syariah.
3.Inovasi produk dan layanan: Mengembangkan produk dan layanan Perbankan Syariah yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
4.Kolaborasi: Memperkuat kerja sama antara Perbankan Syariah dengan berbagai pihak terkait, seperti lembaga keuangan internasional dan lembaga filantropi.
Kesimpulan
Perbankan Syariah memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan prinsip-prinsip yang kuat dan relevan dengan tantangan zaman, Perbankan Syariah dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan.
Opini ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan data dan fakta pendukung, serta menganalisis kasus-kasus konkret


Oleh: Muh Furqan Al faruqi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar