Aliansi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (Al Maun)
Menggelar aksi pembentangan spanduk bergambar Rektor UINAM dan berisi tuntutan
mengenai UKT (Uang Kuliah Tunggal) di Bundaran Samata. Selasa(26/01/2021).
Aksi pembentangan spanduk ini atas dasar bencana UKT yang
melanda mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Al-Maun mengajak pimpinan untuk mengadakan audiensi
terkait bencana yang melilit mahasiswa terkait permasalahan UKT. Massa aksi
menuntut agar mereka diberikan haknya dimasa pandemi ini. Belum lagi pendapatan
orang tua yang menurun, namun tetap pimpinan tidak menghiraukan itu.
Sebelumnya pimpinan menanggapi dengan menerbitkan SK Rektor
Nomor 751 tahun 2020 terkait Peninjauan penetapan UKT/BKT. Namun mahasiswa
menganggap SK tersebut terlalu memberikan mahasiswa karena adanya syarat yang
harus dilampirkan seperti Surat kematian, PHK, surat cerai dan bahkan surat
keterangan terdampak bencana. Tentu dengan syarat tersebut dirasa memberatkan
mahasiswa karena kita tahu bahwa pendapatan ekonomi mahasiswa itu dinamis.
Bahkan tanpa syarat tersebut mahasiswa seharusnya tetap layak untuk mengurus pengurangan
UKT.
Tidak lama setelah itu pada tanggal 15 Januari 2021 Sulawesi
Barat terkena bencana Gempa Bumi. Menanggapi itu pimpinan menerbitkan SK REKTOR
NOMOR 84 tahun 2021 tentang pembebasan UKT bagi mahasiswa UINAM yang terkena
bencana di Sulbar untuk semester genap tahun akademik 2020/2021. Namun dengan
SK itu kembali dinilai terlalu memberikan mahasiswa karena berbagai syarat
tertentu.
Dan yang paling ditunggu-tunggu yaitu SK Rektor terkait
pemotongan UKT akibat dampak Covid-19 pada tanggal 21 Januari 2021 yaitu SK
REKTOR NOMOR 109 tahun 2021. Namun kembali SK tersebut dinilai tidak sejalan
dengan yang diinginkan mahasiswa. Pemotongan 20% masih dinilai terlalu
memberatkan mahasiswa. Belum lagi tidak adanya transparan anggaran terkait UKT
semester lalu.
Menanggapi hal itu Suci selaku koordinator lapangan menyampaikan
besar harapan untuk diadakan Audiensi dengan pimpinan karena kami juga menuntut
pemotongan UKT 50% secara general ujar formature DEMA Fakultas Adab dan
Humaniora tersebut.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar