Budaya
kerja dapat diartikan sebagai kumpulan,
nilai, norma, kepercayaan dan praktik yang membentuk pandangan bersama dalam
organisasi. Hal ini menciptakan identitas unik yang membedakan suatu organisasi dari yang lain. Budaya kerja
mencangkup bagaimana anggota organisasi berinteraksi, berkomunikasi, serta
mengambil keputusan. Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan
pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat yang terwujud
”kerja atau bekerja”. Budaya kerja memiliki tujuan utama dalam pelaksanaan
kegiatan operasional perusahaan yaitu mengubah sikap dan juga perilaku SDM,
sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja dan sekaligus sebagai upaya
strategis dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis dimasa yang akan datang.
Keutamaan
budaya kerja merupakan pengendalian dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku
manusia yang melibatkan diri dari suatu kegiatan organisasi. Budaya kerja
mempengaruhi produktivitas, kinerja komitmen, kepercayaan diri, dan perilaku
etis. Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah perilaku yang ada agar dapat
meningkat kinerja perusahaan (Warshina, 2011:4)
Adapun
budaya kerja yang ada pada Bank syariah Indonesia yaitu amanah (memegang teguh
kepercayaan yang diberikan), kompeten (terus belajar dan mengembankan kapabilitas),
harmonis (saling peduli dan menghargai perbedaan), loyal (berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara), adaptif (terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan) dan kolaboratif
(membangun kerja sama yang sinergis)
Budaya
kerja berdasarkan prinsip syariah memiliki beberapa aspek yang dapat
mempengaruhi produktivitas dan kepuasan karyawan secara positif.
Prinsip-prinsip syariah menekankan pada nilai-nilai seperti kejujuran,
keadilan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama.
Budaya kerja syariah dapat
mempengaruhi produktivitas dan kepuasan karyawan:
1.
Kejujuran
dan Transparansi
Prinsip
syariah mendorong kejujuran dalam setiap aspek pekerjaan. Hal ini menciptakan
lingkungan kerja yang transparan dan memperkuat kepercayaan antara karyawan dan
manajemen. Kepercayaan ini bisa meningkatkan kerja sama tim dan efisiensi
operasional.
2.
Keadilan
dalam Penggajian dan Penghargaan
Prinsip
syariah menekankan keadilan dalam hal gaji dan penghargaan. Ketika karyawan
merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil, mereka cenderung lebih
termotivasi dan puas dengan pekerjaan mereka, yang pada gilirannya meningkatkan
produktivitas.
3.
Tanggung
Jawab dan Akuntabilitas
Syariah
mengajarkan pentingnya tanggung jawab dan akuntabilitas. Karyawan yang merasa
bertanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka cenderung bekerja lebih keras dan
lebih efisien. Selain itu, adanya akuntabilitas meningkatkan kualitas kerja dan
mengurangi kesalahan.
4.
Etika
Kerja dan Integritas
Budaya
kerja berdasarkan syariah mengutamakan etika dan integritas. Karyawan yang
bekerja dengan integritas cenderung lebih disiplin dan berkomitmen pada standar
kerja yang tinggi, yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
5.
Kepedulian
Sosial dan Lingkungan Kerja yang Harmonis
Prinsip
syariah mendorong kepedulian terhadap sesama dan menciptakan lingkungan kerja
yang harmonis. Ketika karyawan merasa diperhatikan dan lingkungan kerja mereka
kondusif, tingkat stres menurun dan kepuasan kerja meningkat.
6.
Keseimbangan
Kerja dan Kehidupan Pribadi
Prinsip
syariah juga menekankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Karyawan yang memiliki keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan kehidupan
pribadi cenderung lebih bahagia dan produktif di tempat kerja.
Pada
dasarnya, produktivitas dan kepuasan kerja
adalah dua konsep yang terkait dan saling mempengaruhi dalam
meningkatkan kinerja organisasi. Produktivitas kerja dapat meningkatkan
kepuasan kerja dengan cara meningkatkan kualitas pekerjaan dan meningkatkan
kesadaran karyawan terhadap tujuan organisasi. Sebaliknya, kepuasan kerja dapat
meningkatkan produktivitas kerja dengan cara meningkatkan motivasi karyawan dan
meningkatkan kemampuan karyawan dalam
menggunakan sumber daya yang tersedia.
Dengan
demikian budaya kerja syariah dapat mempengaruhi produktivitas dan kepuasan karyawan secara positif
karena menciptakan lingkungan kerja yang
etis, adil, harmonis, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang
secara profesional dan spiritual.
Dalam
konteks bank syariah, budaya kerja berdasarkan pada prinsip syariah dapat
memiliki dampak yang positif terhadap produktivitas dan kepuasan karyawan. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam membangun
budaya kerja berdasarkan prinsip syariah
antara lain:
1.
Etika
kerja yang baik.
Budaya
kerja Syariah mendorong karyawan untuk menjalankan tugasnya dengan penuh
dedikasi, integritas, dan tanggung jawab. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas
karyawan karena mereka merasa terdorong
untuk bekerja dengan baik.
2.
Keadilan
dan transparansi.
Budaya
kerja Syariah juga menekankan pentingnya keadilan dan transparansi dalam lingkungan kerja. Karyawan akan merasa lebih
nyaman dan puas jika mereka merasa
diperlakukan secara adil dan transparan
dalam hal pengambilan keputusan dan penilaian kinerja.
3.
Lingkungan
kerja yang harmonis.
Budaya
kerja Syariah juga mendorong terciptanya lingkungan kerja yag harmonis dan
saling mendukung. Karyawan yang merasa didukung oleh rekan kerja dan pimpinan
akan lebih termotivasi untuk bekerja
dengan baik dan merasa puas dengan
pekerjaannya.
4.
Kesempatan
untuk berkontribusi.
Budaya kerja Syariah juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkontribusi secara maksimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan karyawan karena mereka merasa dihargai dan diakui atas kontribusinya.
Penulis: Maratussholiha, A. Fadhillah awaliah Ramadhani, Wildaniyah, A. Nurhusnul Khatimah, M. Darul Ihsan, Ishak, Muhammad Arfandy Muhady (Para Peserta Kegiatan Islamic Banking School 2024 Dari Kelompok 3)
Editor: Jumardi, Muh. Irwan Arfin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar