"KESEIMBANGAN
ANTARA AKADEMISI DAN ORGANISATORIS"
Oleh : Nurleli Apriliani Paisal
Mahasiswa adalah seseorang yang
terdaftar di Universitas baik Negeri maupun swasta yang telah mengikuti kelas
berjalan dibuktikan dengan slip pembayaran SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan),
dimana mahasiswa sadar akan hak dan kewajibanya, adapun ciri mahasiswa yang saya
pahami yaitu bersifat formal yang dimana memiliki kartu Mahasiswa, memiliki jas
almamater, memiliki bukti registrasi sedangkan ciri non formal yaitu pertama bersifat (Rasional) adapun
yang dimaksud dengan rasional yaitu Mahasiswa mampu menyikapi suatu permasalahan
dengan sikap masuk akal dalam kehidupan sehari-hari, Mahasiswa dalam bertindak
harus mengedapankan akal pikiranya atau bisa dikatakan bahwa Mahasiswa adalah
calon intelektual, yang kedua yaitu (Analitis) dimana Mahasiswa mamiliki
kemampuan untuk menyelidiki secara mendalam terhadap suatu permasalahan atau
kasus tertentu yang terjadi disekitarnya sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya, yang ketiga yaitu (kritis) Mahasiswa mampu mengontrol dalam
perubahan yang terjadi, selanjutnya yang keempat yaitu (universal) mahasiswa mampu berprilaku intelektual dan
bertanggung jawab dalam permasalahan yang ada, yang kelima yaitu (sistematis) dalam
proses berfikir Mahasiswa harus bersifat sistematis pertama dalam hal langkah
yang diambil, bahkan dalam hal menyikapi suatu permasalahan Mahasiswa sangat
ditekankan kepada proses berfikir yang sistematis dalam permasalahan dan
menentukan solusi yang ada. Ada banyak tipe Mahasiswa dalam bangku perkuliahan
misalnya saja tipe Akademis yang dimana Mahasiswa selalu menyibukkan dirinya
untuk kepentingan akademiknya saja tanpa ingin menyibukkan dirinya dalam
kegiatan sosial maupun organisasi. Tipe selanjutnyaa ialah organisatoris,
dimana Mahasiswa selalu menyibukkan
dirinya dalam rana organisasi serta peduli terhadap lingkungan sosialnya
namun Mahasiswa tipe tersebut cenderung mengabaikan tanggung jawab akademiknya.
Selanjutnya tipe apatis, ialah Mahasiswa yang tidak peduli terhadap kegiatan
akademik maupun organisasi dimana Mahasiswa tersebut kehidupan sehari-harinya
hanya kuliah pulang dari kampus dan menghiraukan kehidupan akademik maupun
kehidupan organisasinya. Yang terakhir yaitu tipe Aktivis, dimana Mahasiswa
selalu aktif dalam kegiatan organisasi namun tidak serta merta meninggalkan
kewajibannya dalam bidang akademik dimana Mahasiswa dapat membagi waktunya kapan ia harus fokus terhadap
organisasi dan kapan ia harus fokus
terhadap akademik, sehingga kewajibannya segabai akademisi dan organisatoris dapat dilaksanakan dengan baik.
Sebagai seorang Mahasiswa tentunya kita mempunyai keharusan untuk menyelesaikan
bangku perkuliahan agar bisa menyandang gelar sarjana yang nantinya akan
membawa perubahan dalam diri dan dapat memberi pelung untuk mendapatkan pekerjan
yang layak, Mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi baik dalam bidang akademik
maupun non-Akademik, dimana Mahasiswa mampu mengimbangi bangku perkuliahan
dengan organisasi yang dimasuki, dalam dunia perkuliahan Mahasiswa tidak
terlepas dengan adanya suatu organisisa .
Organisasi adalah suatu wadah yang
dimana di dalamnya terdapat sekumpulan dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan bersama. Adapun ciri-ciri organisasi yang saya pahami melambangkan
identitas, terstruktur, terdapat pembagian kerja dan memiliki SDM. Dalam bangku
perkuliahan organisasi sangat berperan penting bagi Mahasiswa karena dapat bekerjasama
dengan teman organisasi, mencegah kelambatan-kelambatan kerja dalam kesulitan
yang dihadapi dan dapat menentukan pedoman-pedoman kerja. Dalam berorganisasi ada
beberapa keuntungan-keuntungan yang bisa
didapat dalam memasuki sebuah organisasi misalnya saja setiap kader bisa
paham mengenai tugas dalam struktural yang dirancang serta memperjelas hubungan
kerja para anggota. Di wilayah kampus, sangat banyak organisasi yang dapat
mewadahi mahasiswa, adapun jenis organisasi sangatlah beragam misalnya
organisasi yang mengincar profit, organisasi daerah, organisasi Mahasiswa,
organisasi masyarakat, maupun organisasi kepentingan politik. Dimana semua
organisasi terdapat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebagai Mahasiswa
kita harus pandai dalam memilih organisasi apa yang akan kita jadikan sebagai
wadah dalam berproses agar kita dapat bersifat progresif dan berfikir secara
rasional, berorganisasi akan memberikan berbagai macam pengetahuan yang tidak
kita dapatkan di bangku perkuliahan dimana organisasi dapat membentuk mental Mahasiswa
yang kemudian membuat Mahasiswa itu lebih berintegritas. Akan tetapi sebagai
seorang Mahasiswa kita tidak boleh hanya mementingkan organisasi saja tapi kita
juga harus dapat menyeimbangkan antara
akademik dan non-akademik (organisasi) karna kedua hal ini merupakan wadah bagi
Mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan serta menjadi tempat untuk seorang Mahasiswa
mencari jati dirinya sebagai Mahasiswa. Mahasiswa yang lebih mementingkan
organisasi bisa saja ia akan tertinggal dalam hal akademiknya, seperti yang
biasa kita liat bahwa sebagian Mahasiswa ada yang melewati batas semester yang
seharusnya ditempuh, karna lebih mementingkan organisasi. Ada juga Mahasiswa
yang lebih berfikir akademisi atau lebih mementingkan akademiknya namun dalam
lingkup relasi pertemananya kurang dia dapat.
Dalam corak pandangan saya, dimana
Mahasiswa tidak terlepas dengan organisasi, namun kesadaraan berorganisasi itu
sangat minim kita jumpai pada Mahasiswa saat ini. seseorang yang berorganisasi
lebih matang dalam bertindak dan berbagai ide kreatif dalam melakukan suatu
tindakan serta mempunyai jiwa intelektual yang tinggi. Aspek utama yang harus
kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental, Jika kita sudah punya mental
untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk
melanjutkan perjalanan selanjutnya dan setelah itu barulah kita melaksanakan
pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Dalam berorganisasi kita dapat
mengenal wilayah kampus dengan luas, misalnya saja seorang Mahasiswa yang
sering gugup saat berbicara di depan umum, maka dengan berorganisasi Mahasiswa
akan dilatih untuk membiasakan diri tampil dan berbicara di depan umum,
setidaknya keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara
terbuka didepan orang banyak. Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita
ukur secara formal, namun kita bisa rasakan dengan perasaan. Dulunya kita
hanyalah seorang pendiam dan jarang bergaul tetapi setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita
bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Aktif di
organisasi saat ini menjadi barang mewah bagi mahasiswa karena akan dapat
memperluas wawasan dan toleransi dengan kata lain aktif di organisasi
memberikan pengalaman dan sikap toleran terhadap orang lain.










