Jumat, 24 Desember 2021

"KESEIMBANGAN ANTARA AKADEMISI DAN ORGANISATORIS"

Oleh : Nurleli Apriliani Paisal

            Mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar di Universitas baik Negeri maupun swasta yang telah mengikuti kelas berjalan dibuktikan dengan slip pembayaran SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan), dimana mahasiswa sadar akan hak dan kewajibanya, adapun ciri mahasiswa yang saya pahami yaitu bersifat formal yang dimana memiliki kartu Mahasiswa, memiliki jas almamater, memiliki bukti registrasi sedangkan ciri non  formal yaitu pertama bersifat (Rasional) adapun yang dimaksud dengan rasional yaitu Mahasiswa mampu menyikapi suatu permasalahan dengan sikap masuk akal dalam kehidupan sehari-hari, Mahasiswa dalam bertindak harus mengedapankan akal pikiranya atau bisa dikatakan bahwa Mahasiswa adalah calon intelektual, yang kedua yaitu (Analitis) dimana Mahasiswa mamiliki kemampuan untuk menyelidiki secara mendalam terhadap suatu permasalahan atau kasus tertentu yang terjadi disekitarnya sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, yang ketiga yaitu (kritis) Mahasiswa mampu mengontrol dalam perubahan yang terjadi, selanjutnya yang keempat yaitu (universal)  mahasiswa mampu berprilaku intelektual dan bertanggung jawab dalam permasalahan yang ada, yang kelima yaitu (sistematis) dalam proses berfikir Mahasiswa harus bersifat sistematis pertama dalam hal langkah yang diambil, bahkan dalam hal menyikapi suatu permasalahan Mahasiswa sangat ditekankan kepada proses berfikir yang sistematis dalam permasalahan dan menentukan solusi yang ada. Ada banyak tipe Mahasiswa dalam bangku perkuliahan misalnya saja tipe Akademis yang dimana Mahasiswa selalu menyibukkan dirinya untuk kepentingan akademiknya saja tanpa ingin menyibukkan dirinya dalam kegiatan sosial maupun organisasi. Tipe selanjutnyaa ialah organisatoris, dimana Mahasiswa selalu menyibukkan  dirinya dalam rana organisasi serta peduli terhadap lingkungan sosialnya namun Mahasiswa tipe tersebut cenderung mengabaikan tanggung jawab akademiknya. Selanjutnya tipe apatis, ialah Mahasiswa yang tidak peduli terhadap kegiatan akademik maupun organisasi dimana Mahasiswa tersebut kehidupan sehari-harinya hanya kuliah pulang dari kampus dan menghiraukan kehidupan akademik maupun kehidupan organisasinya. Yang terakhir yaitu tipe Aktivis, dimana Mahasiswa selalu aktif dalam kegiatan organisasi namun tidak serta merta meninggalkan kewajibannya dalam bidang akademik dimana Mahasiswa dapat membagi  waktunya kapan ia harus fokus terhadap organisasi dan  kapan ia harus fokus terhadap akademik, sehingga kewajibannya segabai akademisi dan  organisatoris dapat dilaksanakan dengan baik. Sebagai seorang Mahasiswa tentunya kita mempunyai keharusan untuk menyelesaikan bangku perkuliahan agar bisa menyandang gelar sarjana yang nantinya akan membawa perubahan dalam diri dan dapat memberi pelung untuk mendapatkan pekerjan yang layak, Mahasiswa yang memiliki kemampuan tinggi baik dalam bidang akademik maupun non-Akademik, dimana Mahasiswa mampu mengimbangi bangku perkuliahan dengan organisasi yang dimasuki, dalam dunia perkuliahan Mahasiswa tidak terlepas dengan adanya suatu organisisa .

            Organisasi adalah suatu wadah yang dimana di dalamnya terdapat sekumpulan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Adapun ciri-ciri organisasi yang saya pahami melambangkan identitas, terstruktur, terdapat pembagian kerja dan memiliki SDM. Dalam bangku perkuliahan organisasi sangat berperan penting bagi Mahasiswa karena dapat bekerjasama dengan teman organisasi, mencegah kelambatan-kelambatan kerja dalam kesulitan yang dihadapi dan dapat menentukan pedoman-pedoman kerja. Dalam berorganisasi ada beberapa keuntungan-keuntungan yang bisa  didapat dalam memasuki sebuah organisasi misalnya saja setiap kader bisa paham mengenai tugas dalam struktural yang dirancang serta memperjelas hubungan kerja para anggota. Di wilayah kampus, sangat banyak organisasi yang dapat mewadahi mahasiswa, adapun jenis organisasi sangatlah beragam misalnya organisasi yang mengincar profit, organisasi daerah, organisasi Mahasiswa, organisasi masyarakat, maupun organisasi kepentingan politik. Dimana semua organisasi terdapat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sebagai Mahasiswa kita harus pandai dalam memilih organisasi apa yang akan kita jadikan sebagai wadah dalam berproses agar kita dapat bersifat progresif dan berfikir secara rasional, berorganisasi akan memberikan berbagai macam pengetahuan yang tidak kita dapatkan di bangku perkuliahan dimana organisasi dapat membentuk mental Mahasiswa yang kemudian membuat Mahasiswa itu lebih berintegritas. Akan tetapi sebagai seorang Mahasiswa kita tidak boleh hanya mementingkan organisasi saja tapi kita juga  harus dapat menyeimbangkan antara akademik dan non-akademik (organisasi) karna kedua hal ini merupakan wadah bagi Mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan serta menjadi tempat untuk seorang Mahasiswa mencari jati dirinya sebagai Mahasiswa. Mahasiswa yang lebih mementingkan organisasi bisa saja ia akan tertinggal dalam hal akademiknya, seperti yang biasa kita liat bahwa sebagian Mahasiswa ada yang melewati batas semester yang seharusnya ditempuh, karna lebih mementingkan organisasi. Ada juga Mahasiswa yang lebih berfikir akademisi atau lebih mementingkan akademiknya namun dalam lingkup relasi pertemananya kurang dia dapat.

            Dalam corak pandangan saya, dimana Mahasiswa tidak terlepas dengan organisasi, namun kesadaraan berorganisasi itu sangat minim kita jumpai pada Mahasiswa saat ini. seseorang yang berorganisasi lebih matang dalam bertindak dan berbagai ide kreatif dalam melakukan suatu tindakan serta mempunyai jiwa intelektual yang tinggi. Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental, Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya dan setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Dalam berorganisasi kita dapat mengenal wilayah kampus dengan luas, misalnya saja seorang Mahasiswa yang sering gugup saat berbicara di depan umum, maka dengan berorganisasi Mahasiswa akan dilatih untuk membiasakan diri tampil dan berbicara di depan umum, setidaknya keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka didepan orang banyak. Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun kita bisa rasakan dengan perasaan. Dulunya kita hanyalah seorang pendiam dan jarang bergaul tetapi  setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Aktif di organisasi saat ini menjadi barang mewah bagi mahasiswa karena akan dapat memperluas wawasan dan toleransi dengan kata lain aktif di organisasi memberikan pengalaman dan sikap toleran terhadap orang lain.

 

"Urgensi organisasi bagi mahasiswa"

Oleh : Reski Amalia

 

            Berbicara tentang dunia perguruan tinggi hari ini sangat identik dengan mahasiswa dan organisasi, dimana kita ketahui bersama mahasiswa merupakan seseorang yang terdaftar namanya secara administrasi diperguruan tinggi atau orang yang menuntut ilmu dijenjang perguruan tinggi dan organisasi sebagai ruang tempat untuk mengembangkan kemampuan kita, artinya mahasiswa dan organisasi saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Seorang mahasiswa dituntut untuk menjadi pembawa perubahan bagi dirinya maupun orang lain. Dengan beroganisasi  juga bisa menjadi penghubung silaturahmi antara mahasisawa itu sendiri, yang sebelumnya tidak saling mengenal antara satu sama lain maka dengan adanya organisasi semuanya bisa saling mengenal. Tidak cukup sampai disitu, dengan berorganisasi mahasiswa bisa mengenal dunia kampus yang lebih luas.

 

            Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat internal maupun eksternal kampus akan berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berfikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan yang lagi-lagi notabenenya tidak diajarkan dalam kurikulum normative Perguruan Tinggi. Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti lambat selesai atau berorganisasi khususnya di kampus tidak lebih dari sekedar membuang sebagian waktu, energi, ajang memamerkan eksistensi dan lain-lain sebagainya merupakan bukti adanya kesalahpahaman tentang persepsi sebagian mahasiswa tentang organisasi itu sendiri.

 

                Padahal dengan bergabung dengan satu organisasi atau beberapa organisasi mendapat banyak manfaat dan pengalaman yang sangat berkesan. Contohnya saja ketika bergabung dengan suatu organisasi dan anggotanya dari berbagai daerah dan mindset berfikir akan terbangun bahwa saudara saya ada dimana-mana, karena jika saya ingin keluar kota dan ingin mencari tempat penginapan, tidak perlu repot-repot untuk mencari penginapan, cukup dengan menghubungi salah satu teman organisasi akan mendapat penginapan bahkan dia akan memberinya secara gratis. Itu mungkin salah satu manfaat dari banyak manfaat ketika kita berorganisasi. Organisasi mendorong mahasiswa untuk mengubah pola pikir, dengan megikuti organisasi pola piki mahasiswa akan berubah, karna banyak belajar dari organisasi. Selai itu juga banyak kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang yang menginspirasi. belajar  mengeksplor kemampuan dalam diri, berbagi pendapat dalam mengambil keputusan, dan banyak lagi pembelajaran yang didapatkan ketika berorganisasi. Akan rugi ketika mahasiswa yang tidak bergabung dalam organisasi. Karena banyak manfaat yang didapatkan ketika berorganisasi seperti. bijaksana dalam memandang permasalahan, mengajarkan kita lebih bijaksana dalam berbicara, belajar tentang manajemen waktu dalam kesibukan kuliah dan organisasi, menentukan mana yang harus di dahulukan dan yang harus di tinggalkan. Dewasa ini hanya kita dapatkan ketika aktif dalam organisasi.Ketika telah aktif dalam organisasi maka kita  akan merasa wawasan lebih luas dan banyak tahu, yang sebelumnya kita tidak tahu apa-apa namun setelah bergabung dalam organisasi kita jadi banyak tahu dalam hal apapun. Kita bisa mengasah soft sklill, dan peduli dengan lingkungan sosial. Dari organisasi kita dapat memahami administrasi seperti surat-menyurat dan pengarsipan, karena sudah terbiasa hal tersebut dalam himpunan atau organisasi.

 

            Organisasi mengajarkan kita untuk menjadi mahasiswa yang aktif, kreatif dan mampu berkomunikasi dengan siapa saja. Kita dapat belajar dengan siapa saja dalam organisasi termasuk dengan orang yang baru saja kita kenal. Organisasi lagi-lagi mengajarkan kepada mahasiswa apa yang disebut sebagai pengawalan kebijakan korporasi maupun birokrasi, ketika kebijakan yang di keluarkan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat kecil maka kebijakan itu harus dilawan. Hal ini sangat relevan dengan apa yang di katakan oleh Pramoedya ananta Toer bahwa didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan, karena sejatinya mahasiswa memiliki peran ganda sebagai kaum terpelajar dan kaum penyambung lidah masyarakat, agen perubahan, dan pengontrolan sosial. Jadi dalam berorganisasi, bisa dikatakan pola untuk kehidupan kedepannya karena hampir setiap apa yang kita lakukan dihari ini, itu juga menjadi rujukan di hari esok dan hampir semua ada dalam ranah organisasi. Didalamnya banyak juga menerapkan mengenai 3 hal, yaitu senioritas, loyalitas dan solidaritas. Menghargai orang pendahulu, sejauh mana pengabdian kita dalam berlembaga, dan saling bahu membahu dalam menyelesaikan permasalahan, dan menyelesaikan setiap target.

 

                Organisasi sebetulnya sangat penting untuk kebaikan kita sebagai mahasiswa, namun kesadaran berorganisasi itu sangat minim dewasa ini. Sudah semakin berkurang tampaknya mahasiswa yang berminat untuk bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di kampus. Padahal, dengan berorganisasi kita mampu menemukan jati diri kita sesungguhnya sebagai kaum intelektual. Tidak hanya sekedar duduk dan mendengarkan dosen memberi perkuliahan, tetapi kita juga bisa merasakan kepuasan menjadi seorang pemimpin pada sebuah organisasi. Dalam berorganisasi, kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Misalnya saja kita adalah seorang mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pidato ataupun sering gugup ketika berbicara di depan orang ramai, dengan berorganisasi kita akan dibina untuk hal itu. Setidaknya, keluar dari organisasi tersebut kita mampu untuk berbicara secara terbuka di depan orang banyak.

 

                Aspek utama yang harus kita miliki dalam berorganisasi yaitu mental. Jika kita sudah punya mental untuk berlabuh pada sebuah organisasi, maka akan mudah bagi kita untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Setelah itu barulah kita melaksanakan pembinaan dalam organisasi tersebut dengan baik. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berorganisasi, jangankan untuk berbicara di depan orang ramai, berdiskusi dengan ruang lingkup yang kecilpun tidak sanggup rasanya untuk berpendapat. Betapa pentingnya organisasi tidak mampu kita ukur secara formal, namun bisa kita rasakan dengan perasaan. Dahulunya kita hanyalah seorang yang pendiam dan jarang bergaul, setelah mencoba untuk berorganisasi maka kita bisa untuk mengeluarkan pendapat dan berbicara dengan tenang. Seorang mahasiswa akan mengarungi perjalanan panjang untuk meraih mimpinya sebagai seorang sarjana, kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak tentunya. Begitulah kira-kira keinginan semua mahasiswa yang berjuang keras melewati perjalanan panjangnya selama duduk di bangku perguruan tinggi. Perjalanan panjang itu tidak boleh disia-siakan, karena kita harus bisa memanfaatkan segala hal yang baik untuk memberi hasil positif bagi diri kita sendiri. Akan lebih baik jika kita juga mampu memberikan dampak positif bagi orang lain.

"LKM Sebagai Wadah Pembentukan Karakter Pemimpin yang Bertanggung Jawab"

Oleh : Munira          

            Mahasiswa UIN Alauddin Makassar punya beberapa kegiatan yang harus di ikuti untuk menjadi seorang pemimpin. Salah satu kegiatan yang harus di ikuti yaitu LKM. LKM yang merupakan kegiatan untuk mendidik memberikan ilmu tentang bagaimana menjadi pemimpin. Namun, kegiatan LKM ini banyak di jadikan sebagai kegiatan politik. Karena untuk menjadi pemimpin,harus mengikuti lkm ini jadi banyak lembaga-lembaga kemahasiswaan yang kemudian memasukkan konflik warna sehingga ketika mereka tidak satu warna,dia tidak bisa mengikuti atau di gugurkan dalam proses lkm. Menandakan banyak lembaga kemahasiswaan yang tidak profesional dalam menjalankan roda organisasi untuk menciptakan kader pemimpin yang benar-benar siap menahkodai lembaga. Jurusan perbankan syariah termasuk lembaga yang setiap tahun mengadakan lkm. Melalui proses lkm mereka menghadirkan kader kader terbaiknya. Untuk menjadi wajah baru perbankan syariah. Semoga dengan diadakan lkm ini bukan sebagai kegiatan politik, tapi murni untuk membentuk kader. LKM itu yang kemudian jadi persyaratan.

         LKM hadir sebagai perwujudan karakter pemimpin selanjutnya harus benar-benar dibimbing dalam segala hal yang bisa menjadikannya karakter yang berbeda dari yang lain. Selain itu birokrasi dan lembaga kemahasiswaan harus saling bersinergi dalam semua hal termasuk kegiatan mahasiswa seperti ini. Karena kegiatan seperti LKM yang dapat menjadi tonggak ujung kepemimpinan. Dalam mengembangkan jiwa kepemimpinan mahasiswa maka diadakan LKM. Karena mahasiswa perlu kemudian dilatih dan dibimbing untuk jadi pemimpin.

         Kata mahasiswa bukan hanya sekedar metamorfosa yang menambahkan kata "maha" semata, namun memiliki makna yang sangat dalam. Perlawanan ini dapat dimulai dari kita, sebagai mahasiswa, orang yang paham mau berbicara bahwa ada yang salah dalam sistem. Disini mahasiswa memiliki peranan penting untuk melakukan perubahan, karena mahasiswa adalah orang – orang terpilih yang dapat mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi. Sehingga mahasiswa seharusnya dapat ikut andil berjuang untuk kemajuan bangsa. Sehingga perlu banyak proses untuk benar-benar mencapai kata maha itu. Dalam dunia kampus, perlu beradaptasi banyak hal yang akan terasa asing ketika memasuki. Kita bisa menemukan jati diri, menambah wawasan, memperluas pergaulan dan lain sebagainya. Sebagai seorang mahasiswa dicetak untuk menjadi sarjana yang mempunyai kemampuan tinggi dalam bidang apapun baik akademis atau non akademis, seperti kemampuan dalam berorganisasi, intelektual, dan profesional. Tapi bila kita tidak mampu beradaptasi dengan baik, hal-hal negatif akan mudah untuk masuk mempengaruhi. Untuk menghindari pengaruh negatif banyak lembaga kemahasiswaan setiap tahun mengadakan kegiatan LKM. 

        Di dalam LKM kemudian kita ditempa menjadi pribadi yang lebih baik, sosok yang bertanggung jawab. Materi-materi yang kemudian turun sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Namun banyak kita jumpai kegiatan LKM itu kemudian di politisasi untuk kepentingan oknum tertentu. LKM itu tidak lagi murni untuk mencerdaskan namun jadi bahan untuk mempertahankan kekuasaan. Yang selayaknya pengurus lembaga yang sudah ditempa dan mengikuti proses LKM yang malah menjadi pelopor. Maka itu akan mencederai proses LKM yang tidak sesuai dengan proses diadakannya. Bila hal tersebut terus berjalan khususnya di UIN itu akan mencederai pesta politik. karena dijadikan sebagai lahan untuk menciptakan kader yang fokus untuk memenangkan pesta politik. Maka dari itu, tidak boleh bergantung dengan satu sosok pemimpin saja sehingga calon pemimpin baru harus segera dipersiapkan. Untuk memilih calon pemimpin bukan sesuatu yang mudah karena semua kualifikasi yang ditentukan harus dipenuhi. Salah satu cara supaya regenerasi pemimpin mudah dilakukan berarti harus mengadakan pelatihan kepemimpinan. Jurusan perbankan syariah salah satu jurusan yang mengadakan kegiatan LKM setiap tahun. Selain untuk melatih jiwa kepemimpinan, kegiatan ini juga merupakan kegiatan wajib yang dilakukan setiap tahun.

         Kegiatan LKM ini juga menentukan calon-calon pemimpin di jurusan perbankan syariah. Setiap tahun mahasiswa perbankan syariah yang ikut pasti kader-kader terbaik yang mempunyai keinginan untuk menjadi pemimpin. Semoga setiap lembaga kemahasiswaan tetap mengedepankan tujuan LKM daripada hanya sekedar ajang politisasi kampus yang hanya panggung politik. Perlu diketahui dalam dunia kampus untuk jadi pemimpin tidak sekedar mengikuti LKM. Masih banyak lagi proses yang harus diikuti. Kampus yang diibaratkan sebagai versi kecil negara. Mahasiswa juga dapat banyak belajar di organisasi. Di organisasi mahasiswa juga kemudiaan diajarkan banyak hal yang tidak didapat di bangku perkuliahan. Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkaderkan dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian diantaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak memiliki batas seolah kampus menyediakan semua pelajaran yg benar-benar dibutuhkan pada realitas sosial. Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti lambat selesai atau berorganisasi khususnya di kampus tidak lebih dari sekedar membuang sebagian waktu, energi, ajang memamerkan eksistensi dan lain-lain sebagainya merupakan bukti adanya kesalahpahaman tentang persepsi sebagian mahasiswa tentang organisasi itu sendiri.

             LKM dan organisasi itu tidak bisa dipisahkan. Karena di LKM itu kemudian kita belajar tentang konsep kepemimpinan sedangkan di organisasi kita belajar faktor-faktor pendukung menjadi pemimpin yang baik. Seharusnya mahasiswa paham persoalan ini supaya bisa lebih dewasa dalam berpikir dan mengambil tindakan dalam menentukan keputusan. Organisasi lagi-lagi mengajarkan kepada mahasiswa apa yang disebut sebagai pengawalan kebijakan korporasi maupun birokrasi, ketika kebijakan yang di keluarkan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat kecil maka kebijakan itu harus dilawan. Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan, karena sejatinya mahasiswa memiliki peran ganda sebagai kaum terpelajar dan kaum penyambung lidah masyarakat, agen perubahan, dan pengontrolan sosial. ada juga segelintir orang yang tak paham tentang organisasi tetapi paham tentang mengkritik organisasi ada pula mengejek-ejeknya padahal sama sekali tidak paham apa tujuan organisasi tersebut. Yang sangat lucu ialah ada juga yang menjadikannya sebagai ajang unjuk gigi siapa yang lebih tangguh. Makanya untuk mengetahui lebih dalam kita harus masuk sebelum berani mengkritik sesuatu.

Selasa, 23 November 2021

 ” Menjadikan Pesantren sebagai Basis Penggerak Ekonomi Syariah “ 

Rani Rahman Ady Kampa

     Suatu hal yang tidak terlepas dalam wacana pendidikan di Indonesia adalah Pondok Pesantren. Pesantren adalah institusi yang melekat dan mejadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem sosial masyarakat muslim di Indonesia. Ia adalah pendidikan pertama dan tertua di Indonesia. Keberadaannya mengilhami model dan sistem-sistem yang ditemukan saat ini. Ia bahkan tidak lapuk dimakan zaman dengan segala perubahannya. Karenanya banyak pakar, baik lokal maupun internasional melirik Pondok Pesantren sebagai bahan kajian. Di antara sisi yang menarik para pakar dalam mengkaji lembaga ini sejak dilancarkannya perubahan atau modernisasi pendidikan Islam di berbagai kawasan Dunia Muslim, tidak banyak lembaga-lembaga pendidikan tradisional Islam separti pesantren yang mampu bertahan disamping karena “modelnya” . Sifat ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang terintegrasi dalam pesantren menjadi daya tariknya. Peran sosial yang dimainkan oleh pesantren terus bertahan dan masih banyak memberikan warna dalam kehidupan masyarakat dan pesantren itu mempunyai peranan sosial dalam masyarakat itu sendiri. Berdasarkan data kementerian agama tahun 2021 jumlah pondok pesantren di seluruh Indonesia ada 31.385 pondok. 

     Kemudian adapun tantangan ekonomi global yang dirasakan saat ini yaitu adanya gerakan ekonomi liberal yang bertumpu pada materailisme, kapitalisme,konsumerisme, dan sebagainya sedangkan tantangan ekonomi yang dirasakan diindonesia yaitu adanya gerakan Vepatisasi yang tidak bisa dihentikan, adanya impor barang secara bebas, adanya negara yang tidak melindungi warganya untuk hidup sejahtera dengan menjual barang produksinya sendiri seperti, impor gula, garam, kentang dan lain-lain serta negara menjadi negara para pengusaha. Nah dengan melihat hal tersebut sangat penting menjadikan pesantren sebagai salah satu penggerak ekonomi syariah mengingat jalannya perekonomian tidak hanya melibatkan kementrian keuangan saja melainkan semua pihak tidak terkecuali pesantren. Pesantren menghasilkan banyak santri santriwati yang profesional dan beradab sehingga sumber daya manusia ini tentunya dapat menjadi bahan bakar perekonomian terutama perekonomian syariah, karena tentunya para santri telah begitu paham mengenai syariah yang didapat dari bangku pesantren sehingga dapat dimanfaatkan untuk terjun langsung membangun perekonomian. Dengan ini tentunya juga dapat meningkatkan eksistensi pesantren yang tidak hanya ahli dalam bidang pendidikan melainkan juga lembaga yang dapat memberikan kesejahteraan untuk khalayak luas. Bukan hanya itu Optimalisasi semua sumber daya yang dimiliki pesantren dapat tercipta sebuah kekuatan besar dalam perekonomian bila dikelola dengan baik yang dimana Pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren penting untuk dilakukan karena Indonesia yang saat ini masih dalam jajaran negara berkembang sedang gencar-gencarnya menumpas kemiskinan sehingga dibutuhkan sebuah cara yang efektif untuk mengurangi kemiskinan. Pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren ini sangat tepat dilakukan sambil berdakwah atau yang biasa disebut dengan dakwah pemberdayaan. dakwah pemberdayaan ini selain bertujuan mensejahterakan masyarakat juga bertujuan mengedukasi masyarakat. Diharapakan, perekonomian masyarakat semakin membaik bersamaan dengan pengetahuan masyarakat tentang ajaran Islam, terutama ekonomi Islam. 

     Selain itu pula diperkuat lagi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang dimana mengatkan bahwasanya Pemerintah mendukung pengembangan ekonomi syariah berbasis pesantren dan Pemerintah berkomitmen mendukung perkembangan ekonomi syariah karena sebagai negara penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dinilai memiliki potensi besar dalam ekonomi syariah. Saat ini Indonesia menduduki posisi keenam terbesar industri halal pada 2020. Kemudian menduduki urutan ketujuh total aset keuangan syariah terbesar di dunia dengan nilai 99 miliar dolar AS pada 2019. Dengan posisi strategis tersebut, Indonesia dianggap berpotensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah. Program Pesantrenpreneur menjadi upaya yang dilakukan guna membangun kemandirian ekonomi pesantren dan peningkatan keterampilan santri selain itu ada Pesantrenpreneur yang dapat memanfaatkan berbagai fasilitas seperti memasarkan produknya melalui UKM Mart, menawarkan jasa seperti membuka pom bensin mini dan Pesantren juga dapat menggunakan kelembagaan usaha melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang saat ini proses pendiriannya dipermudah sebagaimana diatur dalam UU Cipta Kerja. 

     Dengan sumber daya yang dimililiki pesantren sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem sosial masyarakat Muslim di Indonesia, maka pesantren sangat berpotensi untuk memainkan perannya dalam mengembangakan ekonomi syariah di Indonesia.

 

Aset keuangan syariah naik 4,6% apa tantangan dan peluangnya?

Bunga Sahila Hizbul Istiqomah

    Aset keuangan syariah merupakan segala bentuk sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh negara berdasarkan prinsip syariah. Aset keuangan syariah dibagi menjadi 3 yaitu pasar modal syariah, perbankan syariah, industri keuangan non-bank (IKNB). Dari ketiga sumber aset keuangan syariah tersebut pada tahun 2019-2020 pasar modal dan perbankan syariah meningkat secara signifikan dibandingkan dengan keuangan non-bank (IKNB) yang sedikit demi sedikit menurun.

    Pada awal tahun 2021 aset keuangan syariah naik hingga 4,6% dimana pada akhir tahun 2020 aset keuangan syariah sebesar Rp. 1.801,46 triliun dan aset keuangan syariah awal tahun 2021 sebesar Rp. 1.885,65 triliun. Aset keuangan syariah yang naik ini menjadi peluang bagi perekonomian syariah di Indonesia agar ekosistem ekonomi syariah semakin besar dan luas. Semakin besar ekosistem ekonomi syariah maka akan semakin baik laju pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Pertumbuhan syariah di Indonesia bisa berkembang dengan baik dikarenakan penduduk di Indonesia yang mayoritas orang muslim sehingga tidak menutup kemungkinan ekonomi syariah di Indonesia bisa berkembang lebih tinggi lagi. Peluang lainnya yaitu usia produktif penduduk di Indonesia akan mencapai 70% pada tahun 2030 yang dimana aset keuangan syariah dapat berkembang semakin pesat dengan banyaknya usia produktif penduduk.

    Dari berbagai peluang kenaikan aset keuangan syariah terdapat berbagai tantangan yang akan dihadapi nantinya. Tantangan tantangan yang akan muncul yaitu perubahan ekosistem perbankan syariah yang sangat cepat, skala usaha dan bisnis, inovasi produk, kapasitas modal, daya saing dan transformasi digital. Dari berbagai tantangan tersebut kita harus menyusun dan mengembangkan strategi agar nantinya saat tantangan tantangan tersebut muncul akan mudah untuk dijalani.

    Ada tiga pilar untuk menjawab tantangan dan menyasar peluang bagi industri perbankan syariah. Pertama penguatan identitas perbankan syariah dengan memperkuat nilai-nilai syariah, mengembangkan keunikan produk syariah yang berdaya saing, memperkuat permodalan, efisiensi, dan mendorong digitalisasi perbankan syariah.

    Pilar kedua adalah sinergi ekosistem ekonomi syariah. Caranya dengan melakukan sinergi dengan industri halal, dengan kementerian dan lembaga, sinergi lembaga keuangan syariah, sinergi dengan lembaga keuangan sosial Islam, dan meningkatkan kepedulian terhadap ekosistem perbankan syariah.

     Pilar terakhir adalah penguatan perizinan, pengaturan, dan pengawasan dari OJK. Pilar ini didirikan dengan langkah mengakselerasi proses perizinan melalui adopsi teknologi, mengembangkan pengaturan yang kredibel, dan meningkatkan efektivitas pengawasan (katadata.co.id)

    Saya sangat setuju dengan 3 pilar tersebut karena 3 pilar tersebut bisa dikatakan sangat  sempurna dalam menjawab tantangan dan menyasar peluang bagi industri perbankan syariah. Hal yang penting lainnya yaitu bagaimana kita menyiapkan pemimpin dan manajemen perubahan, meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, infrastruktur teknologi informasi, dan melakukan kolaborasi dan kerja sama sektoral.

Selasa, 05 Oktober 2021

 



HMJ PBS UINAM Gelar Webinar Nasional

Sebagai Rangkaian Milad Jurusan Perbankan Syariah Ke-6

Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) UIN Alauddin Makassar Gelar Webinar Nasional dalam rangka  milad jurusan yang ke-6 yang  dirangkaikan dengan Islamic Banking Fair 2021. Webinar yang mengusung tema “ Halal Industri Sebagai Salah Satu Pendukung Kemajuan Perbankan Syariah”  tersebut dilaksanakan secara langsung dan virtual via Zoom pada pukul 10.46  Wita-selesai, Selasa (05/10/2021)

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber-narasumber professional dari berbagai pihak, seperti  Lutfi  Arnawan selaku kepala bagian edukasi dan perlindungan konsumen kantor regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua dan membawakan sebuah materi yang berjudul “Bagaimana Kebijakan dan Dukungan Pemerintah terhadap Halal Industri sebagai salah satu Pendukung Kemajuan Perbankan Syariah”.

Pemateri kedua oleh Muhammad Nusran, Ph. D selaku Direktur HIDI Indonesia yang memaparkan materi terkait “Peranan Industri Halal dalam Mendukung Percepatan Eksyar di Indonesia”. Dan pemateri ketiga oleh Dr. Nasrullah Bin Sapa, Lc., MM. dengan materi “Halal Industri; Perspektif Fiqih Islam”.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Mc dilanjutkan dengan pembacaan do’a, kemudian pemutaran lagu Indonesia Raya dan Mars Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Selanjutnya laporan ketua panitia dan sambutan-sambutan.

Putri Lorensa dalam Laporannya mengatakan bahwa Webinar nasional ini adalah salah satu rangkaian dari IB Fair.

“IB Fair adalah ivent yang dilaksanakan  untuk memperingati milad jurusan Perbankan Syariah, ada beberapa rangkaian dari kegiatan IB Fair ini yaitu ada  Webinar Nasional, Badminton Competition, Speech Contest, dan Nasional Essay Competition, Kemudian nantinya akan diadakan Pensi dan Career Talk.” Katanya.

Kemudia Rezki sebagai ketua HMJ mengatakan dalam sambutannya bahwa tema webinar yang diusung sangat penting karena memberikan pengetahuan terkait kemajuan perbankan Syariah.

“Kami mengangkat tema webinar yakni  Halal Industri sebagai salah satu pendukung kemajuan Perbankan Syariah yang dimana ini dapat merefleksi kembali kepada peserta webinar maupun mahasiswa-mahasiswa Perbankan Syariah terkait bagaimana sebenarnya industri halal dapat mendukung kemajuan-kemajuan Perbankan Syariah kedepan” Ujarnya

Sambutan Terakhir oleh Wakil dekat III Dr. Amiruddin K,S.Ag., M.E.I sekaligus membuka acara dan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh HMJ Perbankan Syariah.

“Kami selau pimpinan mewakili Dekan tentu kami sangat mengapresiasi  kegiatan ini yang begitu banyak rangkaian yang sangat berharga dan tentu akan memberikan kontribusi dalam dunia akademik pada fakultas  Ekonomi dan Bisnis Islam” Ujarnya.

Kemudian setelah acara dibuka dengan resmi dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh ketiga narasumber yang dipandu oleh moderator yaitu Supriadi, S.E.I., M.E.I.

Selanjutnya sesi Tanya jawab lalu ditutup dengan game kahoot untuk seluruh peserta.

 

Jurnalis : Zulfa Amani

 

Sabtu, 11 September 2021

 

Tingkatkan Wawasan di Bidang Ekonomi Syariah

HMJ-PBS Gelar Kajian Kontemporer





Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) UIN Alauddin Makassar gelar kajian kontemporer yang mengusung tema “Menjadikan Pesantren Sebagai Basis Penggerak Ekonomi Syariah”. Kegiatan tersebut diadakan di Warkop Mau.co Jl. Hertasning Baru, Makassar pukul 12.30-selesai. Sabtu (11/09/2021).

Kegiatan yang diadakan secara langsung dan daring tersebut  dihari oleh 62  peserta (Langsung+daring). Peserta langsung yang datang ke lokasi tetap menerapkan protokol kesehatan guna menghindari rantai penyebebaran covid-19.

Pemateri dari kajian tersebut adalah Bapak Dr. Nasrullah Bin Sapa, LC., MM. (Dosen perbankan syariah UIN Alauddin Makassar), yang di moderatori oleh Muh. Jepri selaku anggota divisi keilmuan HMJ-PBS.

Kajian tersebut di buka oleh moderator dengan pengenalan singkat serta penjelasan latar belakang tema yang diambil.

“Pesantren merupakan institusi yang melekat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem sosial masyarakat muslim Indonesia, terkait hal itu pesantren menjalankan salah-satu fungsi yaitu sebagai institusi yang mencetak sumber daya manusia yang beragama. Tapi disisi lain pesantren juga membutuhkan optimalisasi pendidikan di bidang ekonomi syariah agar pendidikan pesantren tetap eksis dan mempunyai kekuatan terhadap kebutuhan masyarakat. Olehnya itu pendidikan ekonomi syariah di pesantren sangat penting untuk menjadi penggerak  keekonomi syariahan” Jelas Jepri selaku moderator.

Kemudian dalam penjelasan materi oleh Narasumber dijelaskan secara rinci bagaimana perkembangan pesantren dari dulu hingga saat ini, tantangan-tantangan ekonomi di Indonesia, dan peranan pesantren dalam ekonomi syariah.

Setelah penjelasan materi tersebut selanjutnya di buka sesi tanya jawab oleh narasumber dan peserta yang berhasil memberikan ilmu dan wawasan baru terkait kepesantrenan dan ekonomi syariah kepada para peserta kajian.

Reporter : Zulfa Amani

 

 

Senin, 02 Agustus 2021

 Niat Menemui Pimpinan, Lembaga Kemahasiswaan Dipaksa Hengkang dari Gedung Rektorat!



Lembaga Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UINAM Bersatu menemui pimpinan kampus untuk meminta kejelasan audiensi dengan membahas tuntutan normalisasi sistem UKT/BKT di Gedung Rektorat, Senin 2 Agustus 2021.


Tepat Pukul 10.40 WITA, Lembaga Kemahasiswaan bergegas menuju Ruangan Wakil Rektor III dengan membawa surat audiensi. Sebelumnya surat audiensi tersebut telah dimasukkan lewat virtual melalui email uinalauddin.ac.id. Belum sempat menemui WR III, tigapuluh menit lebih lembaga kemahasiswaan menunggu justru direspon dengan aksi represif aparat kemananan kampus. 


Isra Abdi Syamsu selaku Presiden Mahasiswa UIN Alauddin Makassar menyebutkan bahwa surat permohonan audiensi telah dimasukkan ke pimpinan universitas dan fakultas akan tetapi sampai hari ini belum ada kejelasan mengenai hal tersebut.


"Tindak lanjut dari surat permohonan audiensi sampai hari ini belum ada sama sekali, justru kehadiran kami di Gedung Rektorat untuk menemui pimpinan kampus mendapat penolakan". Ungkapnya.


Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Muh Vikram Syahrir menyebutkan Lembaga Kemahasiswaan belum sempat bertemu dengan satupun pimpinan kampus untuk menanyakan kejelasan surat permohonan audiensi.


"Beberapa ketua-ketua Lembaga Kemahasiswaan tidak mendapatkan respon dari pimpinan kampus, sekitar tigapuluh menit kami menunggu di depan pintu WR III, kami dipaksa aparat keamanan kampus untuk keluar dari gedung rektorat". Ungkap, mahasiswa yang biasa disapa Viki.


Reporter : Rifka ayu istiqamah 

Senin, 28 Juni 2021

 Membentuk Sinergitas Masyarakat Perbankan Syariah 

Semakin Terjalin Melalui IB Competition



Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar mengadakan IB Competition dengan tema "Prepare Yourself To Create Better Things and Push Your Limit"


Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, Kamis- Minggu, 24-27 juni 2021 di Lapangan Aroepala dan Warkop Mau.Co, Jln Tun Abdul Razak, Kecamatan Romang Polong, Kelurahan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.


Rangkaian acara dimulai dari pembukaan Ketua Jurusan Perbankan Syariah, Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (SEMA-FEBI), Dewan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (DEMA-FEBI), Ketua umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) serta Ketua Panitia IB Competition


Kegiatan ini berlangsung sangat meriah dengan menyuguhkan beberapa jenis lomba yaitu badminton, futsal, essay, pidato dan solo singing


Ketua panitia Yahya mengungkapkan, bahwa semoga dengan diadakannya kegiatan ini sinergitas masyarakat Perbankan Syariah semakin terjalin, solidaritas, loyalitas, dan semangat berorganisasi semakin tumbuh.


"Selain untuk membangun sinergitas dalam berorganisasi, Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) juga menyediakan wadah untuk teman-teman sekalian dapat mengembangkannya melalui IB Competition ini".


Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai mahasiswa jurusan serta seluruh masyarakat Perbankan Syariah

Meski demikian, kegiatan ini dilangsungkan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 


Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS), Rezki S.Hi Rahim mengatakan, "Harapan saya terkait kegiatan ini adalah bagaimana masyarakat Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS) dapat mempererat tali silaturahmi terutama di setiap angkatan serta bagaimana soft skill masyarakat perbankan dapat di kembangkan melalui kegiatan-kegiatan seperti IB Competation ini".


Tujuan dari kegiatan ini lanjut Rezki, melaksanakan kegiatan ini tidak lain sebagai bentuk wadah untuk merepresentasikan kelas-kelas minat dan bakat yang di adakan oleh devisi minat dan bakat yg ada di Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS)


Kesuksesan kegiatan ini tak lepas dari kerjasama beberapa pihak, yaitu Panitia IB Competation dan Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah (HMJ-PBS). 

Reporter : Adelia Nurul Islami

Kamis, 22 April 2021

Membedah Kapitalisme

 

Oleh : A. Alfian Arfan (Bukan siapa-siapa, Apalagi apa-apa)

Prolog

Kapitalisme. Sebuah terminologi yang sangat familiar bagi kita yang memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang ekonomi dan keuangan. Ruang-ruang kelas, forum-forum diskusi hingga tembok-tembok warung kopi adalah saksi seberapa populernya topik ini diperbincangkan.

Namun, apakah kita semua telah mendefinisikan kapitalisme dengan cara yang “paling” tepat? Apakah kapitalisme itu sama dengan liberalisme? Apakah kapitalisme adalah antithesis dari komunisme? Apakah kapitalisme itu adalah sebuah ideologi, mazhab politik atau mungkin sistem ekonomi?

Ketika kalian membuka google sekarang, kemudian mencari definisi kapitalisme niscaya kalian akan menemukan deskripsi seperti ini, “kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana perdagangan dan kepemilikan alat produksi dipegang sepenuhnya oleh swasta dalam rangka mencari keuntungan maksimal dengan modal seminim mungkin”. Dari sini kita dapat melihat bahwa google dan ratusan artikel yang ada di dalamnya mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem ekonomi.

Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah, “apakah mengartikan kapitalisme sebagai sebuah sistem ekonomi itu sudah tepat?”. Untuk menjawab pertanyaan ini perlu untuk mengetahui apa definisi dari “sistem ekonomi” itu. Corporate Finance Institute menguraikan sistem ekonomi sebagai sarana yang dengannya masyarakat atau pemerintah mengatur dan mendistribusikan sumber layanan dan barang yang tersedia di seluruh wilayah atau negara geografis.

Jadi kalau memang kita bermufakat untuk mengartikan kapitalisme itu sebagai sebuah sistem ekonomi, maka jelas harus ada negara di dunia yang secara resmi mengakui bahwa mereka menganut sistem ekonomi kapitalisme. Sekarang, negara apakah yang mengakui secara resmi menganut sistem ekonomi kapitalisme? Jawabannya, tidak ada. Tidak ada satupun negara diatas permukaan bumi ini yang secara resmi mengakui bahwa mereka menganut sistem ekonomi kapitalisme. Even Amerika Serikat, negara yang dianggap sebagai tanah kelahiran kapitalisme pun secara resmi tidak mengakui kapitalisme sebagai sistem ekonomi mereka. Faktanya mereka menganut sistem ekonomi campuran, mereka menganut free enterprise untuk barang dan jasa, mixed untuk mengelola sumber daya alam, market oriented untuk ekonomi dan pasar.

 

Mendefinisikan Kapitalisme

Tidak ada definisi kapitalisme yang dapat diterima secara universal. Walau demikian, bukan berarti kapitalisme tidak dapat diidentifikasi. Untuk mendefinisikan sebuah terminologi kita perlu kembali kesejarahnya, membongkar substansinya, kitaharustahukapanistilahitupertama kali muncul, untuktujuanapaistilahitudimunculkan, dan siapa tokoh yang memunculkan istilah itu.

Berangkat dari premis di atas saya ingin bertanya kepada kalian, “siapa yang pertama kali mempopulerkan istilah kapitalisme?” Jika kalian menjawab Adam Smith, selamat kalian salah. Fakta historismencatat orang yang pertama kali mempopulerkan istilah kapitalisme adalah Karl Marx melalui karyanya “Das Kapital”, buku yang kemudian kita kenal sebagai “kitab suci” bagi kaum sosisalis.

Walau demikian, bicara soal kapitalisme tetap tidak dapat dipisahkan dari sosok Adam Smith, orang yang hari ini kita kenal sebagai Bapak Kapitalisme Dunia. Adam Smith lahir di Skotlandia pada tahun 1723. Ia adalah seorang cendekiawan yang buah pikirannya sampai hari ini masih kita gunakan sebagai pondasi ekonomi modern. Salah satu karyanya yang paling terkenal dan masih sering dibahas dalam ruang-ruang perkuliahan adalah “An Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of The Nations”, yang iatulis pada tahun 1776.

Dalam tulisannya Adam Smith mengkritik monarkisme dan feodalisme yang menurutnya sangat merugikan masyarakat dan pasar. Adam Smith menghendaki adanya kebebasan individu, dimana setiap orang berhak untuk berdagang, memperoleh peradilan yang tidak memihak dan jaminan atas kepemilikan. Salah satu poin penting yang disorot oleh Adam Smith adalah kebebasan pasar, pemerintah sepatutnya tidak campur tangan dalam mekanisme pasar, biarkan invisible hand bekerja. Adam Smith percaya bahwa persaingan dalam pasar bebas akan memberikan kemakmuran bagi semua orang.

Dan di dalam karyanya tersebut, Adam Smith menggunakan istilah ”commercial society” untuk mendefinisikan pemikirannya tersebut, bukan “kapitalisme”. Hingga sampai pada tahun kematiannya sekalipun kita tidak akan pernah menemukan literatur yang ditulis olehnya yang mengandung kata kapitalisme. Atau mungkin bahkan seorang Adam Smith pun tidak pernah mendengar dan mengenal istilah kapitalisme dalam hidupnya.

Seiring dengan jatuhnya monarkisme, runtuhnya feodalisme dan terjadinya berbagai macam revolusi orang-orang mulai bergerak kearah pasar bebas. Di kemudian hari, pasar persaingan bebas ini menurut Karl Marx ternyata melahirkan resultan negative bagi masyarakat, yaitu melebarnya kesenjangan sosial. Karl Marx beranggapan bahwa pasar bebas telah menguntungkan kaum borjuis dan merugikan para kaum pekerja. Melalui mekanisme pasar kaum borjuis yang memegang alat produksi dapat mengeksploitasi para pekerja yang menjalankan alat produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Para kaum borjuis mengusahakan biaya paling minim pada  commodity of production yang diperoleh dengan menekan upah para pekerja. Proses inilah yang Marx sebut sebagai “kapitalisme” dan para pelakunya disebut kapitalis.

Maka dapat disimpulkan bahwa mengartikan kapitalisme sebagai sebuah ideologi adalah jelas keliru, mendefinisikan kapitalisme sebagai sistem ekonomi masih kurang tepat, dan yang paling mendekati dari kapitalisme adalah mode produksi.

 

Kapitalisme adalah Liberalisme?

Banyak di antara kita yang masih menganggap kapitalisme dan liberalism adalah sama. Beberapa kadang ada yang menggunakan definisi liberalism untuk mengartikan kapitalisme. Ataupun sebaliknya. Padahal, dari premis-premis saya sebelumnya dapatlah ditarik sebuah inferensi bahwa kapitalisme dan liberalisme, walau adalah dua hal yang terkait, namun tetap berbeda. Liberalisme adalah ideologi, sedangkan kapitalisme adalah mode produksi.

Kapitalisme mungkin lahir dari mekanisme pasar bebas, tetapi bukan berarti dia hanya dapat hidup di alam pasar bebas. Seseorang bisa saja menjadi liberal tapi bukan kapitalis. Dan dalam situasi berbeda dapat pula menjadi seorang kapitalis tanpa harus hidup di ekosistem liberal. Sebagai gambaran: Tiongkok. Tidak akan sulit untuk menemukan praktek-praktek kapitalis di sana; buruh-buruh diupah rendah dan para pemilik modal memperoleh margin keuntungan yang sangat tinggi.

Lalu bagaimana dengan komunisme, apakah kapitalisme adalah bentuk antitesa dari komunisme?

Sebagaimana mempersamakan kapitalisme dan liberalism adalah hal yang keliru, maka memperbandingkan kapitalisme dengan komunisme adalah lebih keliru lagi. Satu yang perlu kalian pahami:komunisme itu tidak pernah benar-benar terwujud di dalam alam realita. Apa yang kita sebut sebagai negara komunis, seperti Tiongkok ataupun Uni Soviet itu tidak benar-benar komunis, lebih tepatnya mereka adalah sosialis. Kenapa? Karena komunisme itu adalah keadaan setelah kapitalisme, dia adalah buah pikir Marx yang sangat utopis, dimana semua orang adalah setara. Dan kita ketahui bersama bahwa tidak pernah ada negara di dunia ini yang garis pada kurva Lorenz-nya berbentuk diagonal sempurna.

 

Epilog

Kapitalisme ini sangat adaptif, dia bisa hidup di mazhab apapun, tumbuh di ideologi apapun dan berkembang di sistem pemerintahan manapun.


Rabu, 21 April 2021

Perjuangan Kartini dan Perempuan Saat Ini

Oleh: Arnianti

“Selamat Hari Kartini kak, terus tumbuh dan bermekaran kartini-kartini masa kini” Ucap salah satu kawan diskusi saya melalui pesan whatsapp.

 

Rupanya hari ini merupakan momentuman Hari Kartini dan seperti tahun-tahun sebelumnya Di Indonesia setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Setelah mendapatkan pesan dari salah satu kawan diskusi, dengan sedikit menahan kantuk saya melihat-lihat whatsapp story kawan-kawan yang lain, “Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan di Indonesia”  kurang lebih hampir semua kawan saya mengucapkan itu. Mereka menampilkan gambar R.A Kartini dan kutipan-kutipannya yang bisa menjadi motivasi untuk para muda-mudi zaman ini.

Yang selalu menjadi perhatian saya setiap momentuman hari kartini adalah hari kartini yang diidentikkan dengan sanggul dan kebaya, seolah itu adalah makna sebenarnya dari momentuman ini. Dari tahun ke tahun, hari kartini mengalami pergeseran makna seperti hari ibu –yang diperingati setiap 22 Desember- yang disampaikan oleh public figure melalui media sosial dan televisi.

Dilansir dari Wikipedia peringatan hari kartini berawal dari adanya Keputusan Presiden RI No. 108 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964, yang menetapkan R.A Kartini sebagai pahlawan nasional sekaligus menetapkan 21 April sebagai momentuman hari kartini yang bertepatan dengan hari kelahiran Kartini.

R.A Kartini lahir pada 21 April 1879,sebagai perempuan yang besar di tanah jawa ia sangat merasakan ketimpangan sosisal antara perempuan dan laki-laki. Semasa kecilnya ia berjuang untuk kebebasan perempuan untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa melakukan apa yang dilakukan oleh laki-laki. Hal itu yang mendorong Kartini mulai belajar membaca sampai akhirnya bisa menempuh pendidikan di Europes Lagere School (ELS) dan dikemudian hari mengajari beberapa kawan perempuannya. Untuk mengembangkan gagasan berpikirnya, beliau berkorespondesi dengan beberapa kawannya yang berasal dari belanda, salah satunya bernama Rosa Abendanon.

Perjuangan Kartini untuk kebebasan perempuan sangatlah besar, lalu apakah perjuangan perempuan hanya sampai di zaman Kartini saja? Jawabannya tidak, karena sampai saat ini perempuan masih terus di diskriminasi oleh budaya patriarki yang masih langgeng. Dengan mengikuti perkembangan zaman, bukan berarti perempuan harus menutup mata dan nyaman dalam pelukan kapitalisme dan budaya patriarki dengan hanya mementingkan fashion dan make-up ketimbang meneruskan perjuangan Kartini. Sebab perjuangan perempuan masih akan terus berlanjut, selama perempuan masih dianggap sebagai second sex dan terus mengalami segala jenis ketimpangan sosial antara perempuan dan laki-laki.

Perempuan harus terus melibatkan diri dalam setiap hal, sebab seperti yang biasa saya katakan, Tidak akan ada perubahan jika tidak ada keterlibatan perempuan. Selamat hari Kartini.

Selasa, 20 April 2021

 



Hori20ntal Gelar Buka Puasa bersama 

 Sekaligus berbagi dengan Adik-adik Panti Asuhan


Dibulan Suci Ramadhan yang penuh berkah dengan limpahan rahmat, bulan peningkatan amal ibadah, bulan yang mendorong manusia untuk tidak hanya fokus meningkatkan hubungannya kepada Sang Khaliq, tetapi juga harus terus menerus memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia dengan cara memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi antara sesama manusia, saling bahu membahu, saling membantu dalam menghadapi berbagai kesulitan yang ada terutama di masa pandemi ini.


Berangkat dari pemikiran diatas, maka angkatan Hori20ntal Perbankan Syari'ah berinisiatif menggelar buka puasa bersama yang diselenggarakan di Panti Asuhan Nurul Ikhsan, Jalan Bontotangnga, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa 20 April 2021.


Ketua Angkatan Mufti Tsani mengungkapkan, Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini yaitu bagaimana kita bisa berbagi antar sesama umat manusia.


"Bagaimana kita bisa berbagi antar sesama umat manusia dibulan ramadhan yang penuh berkah" tuturnya.


Mufti berharap, teman-teman horizontal dapat lebih membangun hubungan emosional lewat kegiatan seperti ini.

" Saya harap teman-teman horizontal dapat lebih membangun hubungan emosional lewat kegiatan seperti ini karena rasa solidaritas dibangun tidak hanya dalam lkm tetapi masih banyak kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya" ujarnya.


Lebih lanjut Mufti  menyampaikan ucapan terimakasih kepada teman-teman yang antusias mengikuti kegiatan ini.

"Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman Hori20ntal yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini" katanya.


Sekedar diketahui, kegiatan tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. 

Reporter : Adelia Nurul Islami

Minggu, 18 April 2021


 

Sebagai Bentuk Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, HMJ Perbankan Syariah Gelar Ramadhan Sharing and Caring


Gowa, Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Gelar Ramadhan Sharing and Caring dalam rangka pengabdian kepada masyarakat secara langsung. Kegiatan tersebut diadakan di kampung binaan Ikasa/Kampung Amanah I, Jl. Hertasning Baru, Makassar. (18/04/2021 )


Beberapa rangkaian acara tersebut, dimulai dari pembukaan acara yang dibuka secara langsung oleh dosen Perbankan Syariah dalam hal ini Ibu Dr. Siti Fatimah, SE., Mm kemudian dilanjutkan dengan pembawaan kultum oleh Bapak Samsul, SAB.Ma, pembagian makanan dan minuman untuk berbuka puasa, shalat Maghrib berjamaah, dan pembagian sembako kepada masyarakat Kampung Amanah.


Kesuksesan kegiatan tersebut tak lepas dari kerjasama beberapa pihak, seperti keluarga besar dan pengurus HMJ Perbankan Syariah, dosen-dosen dari Jurusan Perbankan Syariah, dan Ikasa. 


Rezki selaku ketua HMJ Perbankan Syariah mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk implementasi dari tridharma perguruan tinggi.


 “Tujuan diadakannya RSC oleh lembaga HMJ Perbankan Syariah adalah untuk memenuhi kewajiban dari salah satu proker divisi humas yang tugasnya turun langsung kepada masyarakat dan juga mengenalkan kepada masyarakat terkait HMJ dan jurusan Perbankan Syariah. Dan  sebagai salah satu bentuk pemenuhan tridarma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat” Ujarnya. 


Lebih lanjut Rezki berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berdampak positif kepada HMJ.


 “Harapan saya kedepannya semoga semua warga di Kampung Amanah memiliki kesan yang baik terhadap HMJ dan juga jurusan Perbankan Syariah, juga semoga sembako yang kami salurkan dapat memenuhi kebutuhan keseharian masyarakat di sana serta dapat menjadi berkah tersendiri bagi kami pihak pelaksana” Katanya. 


Samsul selaku dosen Perbankan Syariah sangat mengapresiasi kegiatan Ramadhan Sharing and  Caring ini dan berharap kegiatan ini akan berkelanjutan.


“Kegiatan Sharing and Caring HMJ dan Perbankan Syariah di Kampung Amanah merupakan kegiatan yg patut diapresiasi dengan baik. Selain menumbuhkan semangat berbagi dan kepedulian kepada masyarakat yang dhuafa, juga menumbuhkan semangat dan kebiasaan berbuat baik. Terlebih di era sekarang, sensitifitas sosial masyarakat semakin tergerus dengan kehadiran sistem informasi dan teknologi, namun masyarakat Perbankan Syariah UIN Alauddin dan HMJ PBS justru meretas kondisi tersebut dengan mangadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang sangat disambut dengan antusias oleh masyarakat, terbukti banyaknya masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. Kemudian harapannya ke depan, kegiatan ini tidak sebatas di bulan Ramadhan, namun dapat dilakukan secara berkala terutama dalam hal pendampingan dan pemberdayaan, sehingga masyarakat dhuafa dapat lebih meningkat tatap hidupnya”  Ujarnya.


Muhammad Renaldy selaku ketua Ikasa sangat senang dengan diadakannya kegiatan tersebut dan berharap kegiatan seperti ini akan terus dilakukan.

“Saya sangat senang dan welcome ke kakak-kakak pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan perbankan Syariah UIN Alauddin yang telah mengadakan kegiatan Ramadhan Sharing and Caring di Kampung Amanah dimana item kegiatan berbagi sembako ke warga, buka puasa bersama dan mengajar mengaji adik-adik di Kampung Amanah, semoga Allah yang balas kebaikan dan niat dari kakak-kakak pengurus HMJ Perbankan syariah, saya berharap semoga kakak-kakak tahun depan bisa berkunjung lagi di Kampung Amanah di kegiatan lain, dan jangan takut untuk main-main ke kampung amanah, dan semoga HMJ Perbankan syariah UIN Alauddin bisa semakin bermanfaat bagi banyak orang seperti jargonnya loyalitas tanpa batas, tetap semangat kakak-kakak HMJ Perbankan Syariah UIN Alauddin Makassar” Kata Renaldy.


Reporter : Zulfa Amani

Rabu, 07 April 2021




 "HMJ Perbankan Syariah Gelar Kajian Kontemporer"


Gowa – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah UIN Alauddin Makassar mengadakan Kajian Kontemporer dengan tema “Peran Ekonomi Islam dalam Mengatasi Masalah Ekonomi ditengah Pandemi Covid-19” di Warkop Mau.co Jl Tun Abdul Razak, Gowa, Rabu (07/04/2021).


Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja oleh Divisi Keilmuan dan Penalaran HMJ Perbankan Syariah periode 2021, yang menghadirkan pemateri dari dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yaitu Samsul Arifai, S.A.B., MA.


“Kajian ini dapat dikaji lebih dalam dan difollow up dalam bentuk kerja nyata bagi para aktivis ekonomi islam melalui kerja-kerja nyata di tengah-tengah masyarakat terutama dalam pemberdayaan potensi ZISWAF melalui lembaga terdekat dengan masyarakat” Terang Samsul Arifai.


Menurut Muh Jepri selaku Ketua Divisi Keilmuan dan Penalaran menyampaikan tujuan diadakannya kajian kontemporer ini sebagai bentuk pemahaman terkait peran ekonomi islam untuk mengatasi permasalahan ekonomi di tengah pandemi covid-19.


“Tujuan diadakannya kajian kontemporer ini sebenarnya sebagai bentuk pemahaman untuk mahasiswa terutama masyarakat himpunan terkait bagaimana sebenarnya peran-peran ekonomi islam dalam mengatasi permasalahan ekonomi di masa pandemi ini” tutur Jepri.


Menurut Ketua Umum Rezki S.Hi Rahim adapun output yang didapatkan dari terselenggarakannya kegiatan kajian kontemporer ini sebagai bentuk pemahaman baik mahasiswa maupun masyarakat himpunan.


“Output yang didapatkan dalam kajian ini dimana hal-hal yang dibahas dalam kajian tidak didapatkan di bangku-bangku perkuliahan jadi kita buatkan kajian-kajian sebagai bentuk pemahaman lebih mendalam mengenai peran ekonomi islam” Ucap Rezki.


Rezki juga menyampaikan harapannya agar para peserta kajian paham terkait materi yang telah dibawakan khususnya Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah.


“Harapan kedepannya agar teman-teman paham terkait materi yang telah dibawakan tadi dan bagaimana kajian-kajian seperti ini tetap rutin kita laksanakan karena ini merupakan salah satu program kerja divisi keilmuan di dalam HMJ Perbankan Syariah sendiri” Harapnya.


Citizen Journalism

Suci Indah Sari

Rabu, 03 Maret 2021




Jurusan Perbankan Syariah UINAM Bekerjasama dengan IZI
 Gelar Webinar Nasional Terkait Zakat dan Pajak

Gowa- Jurusan Perbankan Syaraiah UIN Alauddin Makassar menggelar Webinar Nasional mengenai Zakat dan Pajak yang berlangsung via Zoom Meeting, Rabu (3/3/2021).

Kegiatan tersebut bekerjasama dengan IZI (Inisiatif Zakat Indonesia) dan menghadirkan beberapa Narasumber yang mumpuni di bidangnya seperti, H.M Suhartono, Lc M.E.Sy (Ketua Biro Kepatuhan Syariah dan Anggota Dewan Pengawas Syariah LAZNAZ IZI), selaku pemateri pertama, Fithratuddin, S.S.T., M.A ( Praktisi dan Akademisi Perpajakan) selaku pemateri kedua, dan Dr. Lince Bulutoding, SE.M.Si (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) selaku pemateri ketiga.

H.M Suhartono, Lc M.E.Sy menjelaskan tentang pengertian zakat, sedekah, dan infak, kedudukan dan maqasid, dan  jenis-jenis zakat :

1. Pengertian zakat, sedekah, dan infak
• Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta dalam waktu tertentu, dengan nilai tertentu, dan sasaran tertentu.
• Sedekah adalah memberikan harta secara sunah kepada orang yang membutuhkan dengan tujuan taqarrub kepada Allah SWT.
• Infaq adalah memberikan harta secara umum dan didasari oleh iman.
2. Keududukannya sebagai rukun, prinsip (usul, tsawabit, al maklum min din bidharurah)
3. Jenis-jenis Zakat
• Zakat fitrah
• Zakat maal
• Zakat pendapatan
• Zakat hasil sewa
• Zakat hewan ternak
• Zakat hadiah

Fithratuddin, S.S.T., M.A  memaparkan materi terkait pajak seperti definisi pajak, fungsi pajak, dan hal penting lain terkait perpajakan:

1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalansecara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Fungsi pajak
• Fungsi anggaran (fungsi budgetair) merupakan sumber dana untuk membiayai pengeluaran umum Negara.
• Fungsi mengatur (regulerend) sebagai alat untuk mengatur kebijakan tertentu.

Dr. Lince Bulutoding, SE.M.Si selaku narasumber terakhir yang membahas tentang kepatuhan zakat dan bayar zakat perspektif islam :

Tujuan pengkajian ilmu di dalam islam adalah untuk mendekatkan diri kepada ketauhidan dari Allah SWT. Pada dasarnya zakat dan pajak adalah kewajiban yang harus di jadikan sebagai instrumen kebijakan fiscal, yakni zakat sebagai pengurang hutang pajak.

Ismawati S.E., M.Si selaku ketua jurusan Perbankan Syariah mengatakan bahwa latar belakang diadakannya webinar ini karena sebagian menganggap bahwa tidak ada aturan pajak di dalam ekonomi Islam sehingga menurunkan kepatuhan dari segi pembayaran pajak.
 
“Latar belakang diselenggarakannya acara webinar ini adalah semakin berkembangnya fiqih zakat kontemporer, sehingga terdapat perubahan dari sisi peristilahan jenis-jenis zakat tertentu, belum lagi ketika berbicara berkaitan dengan proses pengumpulan, pengelolaan dan pendistribusian zakat yang masih terus diarahkan untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Persoalan yang muncul kadang-kadang tidak mengindahkan kepentingan muzakki dan juga ashnaf. Dari sisi hubungan zakat dengan pajak yang hingga kini masih menjadi perdebatan diantara masyarakat mulai dari akademisi hingga masyarakat awam. Sebagian menganggap bahwa tidak ada aturan pajak di dalam ekonomi Islam sehingga menurunkan kepatuhan dari segi pembayaran pajak. Belum lagi permasalahan kepatuhan kaum muslimin dalam bayar zakat yang hingga saat ini masih berkisar 0,6 persen dari potensi sekitar 260 T”, ujarnya.

Lebih lanjut, Ibu Ismawati berharap setelah dilaksanakannya webinar ini akan muncul sebuah aturan zakat sebagai kredit pajak.

“Diharapkan webinar ini memberikan penguatan-penguatan dari sisi literasi pajak dan zakat. Sejatinya zakat dan pajak adalah dua kewajiban yang bisa berjalan secara seiring, satu sebagai kewajiban agama dan pajak sebagai kewajiban bernegara. Semoga kedepan akan terus didiskusikan secara akademis dan praktis untuk memberikan masukan masukan kepada pemegang kebijakan untuk membuat aturan. Sehingga akan muncul sebuah aturan zakat sebagai kredit pajak, dengan tentu saja melalui penelitian dan pengembangan yang komprehensif”, harapnya.

Pak Riswan selaku Kabid Edukasi dan Kemitraan  IZI berharap zakat bisa mengurangi pajak.

“Semoga dengan diselenggarakannya webinar ini masyarakat bisa lebih maksimal lagi menunaikan kewajiban zakat, utamanya zakat maal. Jadi dengan adanya Webinar Nasional tadi, masyarakat bisa lebih paham bagaimana zakat bisa mengurangi pajak”, harapnya.

Reporter : Zulfa Amani

Jumat, 26 Februari 2021



 Tingkatkan Mutu Himpunan, HMJ Perbankan Syariah Gelar Rapat Kerja Dirangkaikan dengan Upgrading


Gowa - Himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) Perbankan Syariah  menggelar  Upgrading dan Rapat kerja (RAKER) Dengan mengusung tema “Aktualisasi Semangat Berlembaga HMJ Perbankan Syariah yang Progresif” pada tanggal 24-26 Februari 2021 di Baruga Paralegal.


Fauzan Al Rafi selaku PJS Ketua Umum HMJ Perbankan Syariah mengungkapkan bahwa alasan mengusung tema tersebut agar seluruh anggota pengurus HMJ Perbankan Syariah dapat menanamkan rasa tanggung jawab akan amanah yang diberikan dalam berlembaga. 


“Alasan mengangkat tema tersebut harapannya agar pengurus HMJ Perbankan Syariah berusaha mengembangkan semangat berlembaga agar lebih progresif/aktif lagi dari periode sebelumnya”, jelasnya.


Kegiatan kali ini HMJ Perbankan Syariah juga menggelar Upgrading yang dimana dikhususkan bagi pengurus yang akan menjalankan kepengurusan periode tahun ini.


“Upgrading dilaksanakan dengan harapan seluruh pengurus mengetahui apa-apa tupoksi dari setiap bidang atau divisi sebelum menjalankan program kerja  yang akan dilaksanakan pada kepengurusan tahun ini”, tuturnya. 


Dalam  Rapat Kerja (Raker) HMJ Perbankan Syariah periode tahun ini terdapat 1 divisi baru yaitu Divisi Minat dan Bakat.


“Divisi Minat dan Bakat menyiapkan wadah bagi masyarakat Perbankan Syariah yang memiliki minat dan bakat di bidang seni dan olahraga yang kedepannya akan menampung atau mewadahi dengan memberikan kelas-kelas untuk mengembangkan minat dan bakatnya”, katanya.


Lanjutnya, HMJ Perbankan Syariah tetap berproses dan eksis walau di tengah pandemic covid-19. 


“Sebagai organisasi kemahasiswaan tentunya kita harus membuat program kerja yang bisa menyesuaikan dengan keadaan meskipun situasi sekarang lagi pandemic covid-19 tentunya itu bukan jadi alasan kami untuk tidak berhenti berproses dengan mengkondisikan program kerja yang akan kita laksanakan seperti periode sebelumnya yang menggunakan sistem daring. Harapan saya terciptanya pengurus yang kreatif, inovatif dan progresif dalam menjalankan program kerja yang dirancang untuk masa kepengurusan 1 tahun periode kedepannya”, tutupnya.


Reporter : Suci Indah Sari

Senin, 08 Februari 2021

Rektor Tidak Kunjung Mengeluarkan Sanksi kepada Oknum Dosen Pungli, LK FEBI Lakukan Aksi Kampanye




Puluhan mahasiswa berkumpul di Kampus I UINAM Kota Makassar, Senin (8/2/2021).


Menggelar aksi kampanye atau demo menuntut Rektor UINAM untuk segera mengeluarkan sanksi terhadap pelaku pungutan liar (Pungli) yang terjadi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.


Aksi kampanye digelar mahasiswa dengan melakukan orasi terbuka, selain itu mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan berbagai kalimat kritik. Seperti "Jangan mencoba melindungi pelaku pungli, Kampus Peradaban pelindung Dosen Pungli dan Jatah Preman berdasi".


Dalam orasinya, mahasiswa menilai seakan-akan Pimpinan Kampus melindungi Pelaku Pungli.


"Kita harus manaruh kecurigaan terhadap rektor UINAM, karena seolah olah pimpinan melindungi pelaku pungli terbukti hingga saat ini Kasus tersebut belum selesai," Ungkap Kordinator Aksi, Tata.


Setelah dilakukan sidang, KPKE telah memberikan rekomendasi sanksi kepada Rektor akan tetapi hingga saat ini belum ada sanksi yang diberikan kepada oknum dosen.


"KPKE telah melakukan beberapakali sidang dengan memanggil sanksi dari kedua belah pihak dan hasilnya tanggal 6 November 2020 KPKE telah mengirimkan rekomendasi sanksi kepada Rektor, namun hingga saat ini Bulan Februari 2021 Rektor belum menindaklanjutinya dengan memberikan sanksi kepada oknum dosen". Ungkap Dito.


Aksi ini hadir sebagai bentuk protes karena sampai saat ini kasus pungli belum selesai.


"Aksi ini adalah bentuk protes untuk menuntut kejelasan kasus pungli yang sampai saat ini belum selesai". Ujar Hasrul selaku Ketua SEMA FEBI.


Aksi ditutup dengan pembacaan surat pernyataan sikap Lembaga Kemahasiswaan (LK) FEBI oleh Tata selaku Kordinator Aksi. 


Reporter : Reski.B

Sabtu, 06 Februari 2021


 

Jurusan Perbankan Syariah UINAM Gelar Workshop

Untuk Meningkatkan Kreatifitas Mahasiswa di Bidang Kepenulisan Ilmiah

 

Gowa- Jurusan Perbankan Syaraiah UIN Alauddin Makassar Menggelar Workshop Karya Tulis Ilmiah yang berlangsung  via zoom meeting, Jum’at (5/2/2021).

 

Kegiatan tersebut menghadirkan beberapa dosen serta pimpinan dari jurusan Perbankan Syariah fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Sudirman S.E., M.Si selaku moderator dan Narasumber yaitu Dr. Muh. Wahyudi  Abdullah , S.E., M.Si., Ak. (Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas  Ekonomi dan Bisnis Islam) selaku pemateri pertama, Dr. Murtiadi Awaluddin S.E., M.Si ( Ketua SPI UIN Alauddin Makassar) selaku pemateri kedua, Dr. Syaiful Muchlis, S.E., M.Si., Ak. (Dosen jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam) Pemateri ketiga dan pemateri terakhir yaitu Supriadi  Hamid, S.E.I., M.E.I IMMIM.

 

Dr. Muh. Wahyudi  Abdullah , S.E., M.Si., Ak. Selaku pemateri pertama membahas tentang dasar-dasar penyusunan karya tulis ilmiah .

 

“Peneliti harus memenuhi 4 hal : Penelitian  sesuai dengan minat, penelitian dapat dilaksanakan, tersedia faktor pendukungnya, dan hasil penelitian bermanfaat. Poin penting yang harus ada dalam karya tulis yaitu : Latar belakang, Sumber & metode penemuan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, hubungan teori, fakta, hipotesis” tuturnya.

 

Dr. Murtiadi Awaluddin S.E., M.Si ( Ketua SPI UIN Alauddin Makassar) selaku pemateri kedua membahas tentang penilaian proposal.

 

“Penilaian Proposal meliputi : Kelayakan administrasi, kelayakan rekam jejak pengusul, kelayakan usulan peneliti dan kelayakan RAB” jelasnya

 

Sama halnya dengan pemateri sebelumnya pemateri selanjutnya pun membahas mengenai tehnik-tehnik kepenulisan serta tata cara mendelay untuk penulisan karya tulis lainnya.

 

Ismawati Abbas S.E., M.Si selaku ketua jurusan Perbankan Syariah berharap mahasiswa paham dan berani menulis,  serta tulisannya bisa terpublikasi dalam bentuk jurnal setelah dilakukannya workshop ini.

 

“Harapan kami, kegiatan ini dapat meningkatkan kreatifitas, semangat, mahasiswa untuk menulis karya ilmiah. kegiatan ini juga dapat memperkuat pemahaman mahasiswa terkait filosofi, teori, metodologi karya tulis ilmiah itu sendiri. Dan yang tak kalah penting pelatihan ini akan memberi pemahaman dan pengetahuan kepada mahasiswa bagaimana membuat karya tulis ilmiah yang terpublikasi” harapnya.

 

Firda Wahyuni  selaku Koordinator bidang minat dan bakat pengurus HMJ Perbankan Syariah mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai pembelajaran bagi mahasiswa yang ingin mengikuti lomba karya tulis ilmiah.

 

“Kegiatan Tersebut berdampak positif . apalagi bagi teman-teman di jurusan perbankan syariah yang ingin mengikuti lomba karya tulis ilmiah karena workshop ini menjadi wadah pembelajaran  bagi teman-teman. Dan nantinya sebagai pengalaman dan pengembangan ilmu juga. Dan dari divisi Miba (minat dan bakat) akan membantu foll upp” ujarnya.

                 

Reporter : Zulfa Amani