Rabu, 21 Agustus 2024

LK FEBI MENUNTUT: STOP INTERVENSI LEMBAGA KEMAHASISWAAN


 Selasa, 20 Agustus 2024 Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (LK FEBI) mengadakan aksi tolak intervensi lembaga kemahasiswaan  

Aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam dengan membawa tuntutan tolak intervensi lembaga kemahasiswaan dan segera keluarkan SK Resufle senat mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis islam.

Yahya Nur selaku ketua DEMA FEBI mengatakan segala bentuk intervensi yang dilakukan mesti kita tolak “Kami menolak segala bentuk intervensi yang dilakukan oleh pimpinan fakultas terlebih lagi adanya pengurus lembaga kemahasiswaan yang diintimidasi untuk membuat surat pernyataan tidak akan terlibat lagi dalam kegiatan PBAK sebagai syarat mendapatkan pelayanan administratif” Ucapnya.

Selain dari itu lembaga kemahasiswaan fakultas ekonomi juga melayangkan surat pernyataan sikap pengunduran diri dengan alasan tersebut:

1. Adanya intervensi pada kepanitiaan PBAK Fakultas tahun 2024 dan Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

2. Tidak adanya Surat Keputusan tentang nama-nama panitia PBAK Fakultas tahun 2024

3.Ketidakjelasan anggaran PBAK Fakultas tahun 2024

4.Adanya pembatasan kreatifitas oleh pimpinan fakultas terhadap panitia dalam proses penggarapan PBAK

“LK FEBI menyatakan sikap menarik diri dari kepanitiaan PBAK dengan alasan adanya intervensi pada kepanitiaan pbak, tidak adanya SK panitia pbak yang dikeluarkan hingga hari ini, tidak jelasnya anggaran, dan adanya pembatasan kreatifitas” tegasnya.

Merespon tuntutan massa aksi  pada hari rabu/21 agustus, pimpinan febi dalam hal ini wadek 3 bapak hasbiullah menyatakan bahwa "penarikan diri lk febi dari kepanitiaan pbak kami terima dan akan melibatkan mahasiswa diluar dari pengurus lembaga untuk menjadikan panitia pbak”

Andi Muh. Dani, pengurus SEMA-FEBI mengatakan bahwa "Salah satu bentuk intervensi pimpinan fakultas terhadap lembaga kemahasiswaan adalah dengan tidak menindaklanjuti proses pergantian ketua tersebut dengan menerbitkan sk resufle, hampir 2 pekan berjalan selalu dilakukan bentuk komunikasi kepada WD 3 FEBI terkait penerbitan sk resuffle, namun sampai hari ini tidak ada kejelasan yang diberikan oleh pimpinan fakultas.Tidak adanya kejelasan terkait penerbitan sk resuffle tersebut berdampak terhadap roda kepengurusan ditataran SEMA-FEBI ditambah lagi dengan intervensi dan intimidasi pimpinan fakultas terhadap kepanitiaan pbak semakin menunjukan bahwa pimpinan gagal dalam menjalankan tugasnya untuk terlibat bersama lembaga kemahasiswaan dalam penggarapan pbak sebagaimana diatur dalam buku saku." ujarnya.


Penulis : Baso Almunawwar Asdar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar